pagi yang cerah, kelopak-kelopak bunga berguguran tertiup angin menambah kesan hangat dan lembut musim semi dikerajaan Yonkai.
para warga mulai beraktivitas memulai hari, para anak-anak berlarian bermain bersama teman-temannya.
disebuah ruangan penginapan, terbaringlah seorang pemuda diatas ranjang begitu damainya hingga orang-orang akan mengira jika ia sudah mati tapi sebenarnya masih hidup terlihat dari cara ia bernafas dengan normal dan tenangnya.
tak lama kemudian jari-jari tangannya bergerak-gerak dan kelopak matanya terbuka memperlihatkan manik hitam gelam namun menawan didalamnya, menandakan pemuda tersebut sudah sadar dari tidur panjangnya.
ia menoleh kesana-kemari guna melihat dimana ia berada saat ini
cklek!
pintu kamar terbuka memperlihat 3 sosok familiar diambang pintu
""" KAKAK!!!! """ kompak ketiganya berteriak dan berhamburan mendekap tubuh pemuda tersebut
" apa?! Reilz sudah sadar?! " sahut seseorang yang baru masuk, ialah Max
" panggil profesor, cepat! " perintah Artizy cemas
" baik! " jawab Izumi kemudian pergi mencari sang profesor dengan Yonaka
" bagaimana keadaanmu? ada yang sakit? dimana? cepat katakan padaku! " tanya Artizy beruntun seraya memeriksa seluruh tubuh Reilz membuat sang empu kewalahan, begitu pelukan ketiga kurcaci itu terlepas secara paksa oleh Artizy
" aku baik-baik saja Ar, tenang saja " jawab Reilz tenang
" ck, kau masih saja sama "
" hehe "
Brak!
tak lama kemudian pintu didobrak keras oleh prof.Shaw beserta yang lain diambang pintu.
kemudian ia melangkah mendekati Reilz memeriksa kondisi Reilz dengan teliti, untungnya bagian tangan kanan Reilz sudah diperban secara keseluruhan agar tidak ketahuan oleh teman-temannya jika sebenarnya ia terkena kutukan mengerikan
" bagaimana perasaanmu saat ini reilz? " tanya Profesor
" baik prof " jawab reilz tersenyum tulus
" syukurlah " kemudian ia mendekatkan wajahnya ketelinga kanan reilz, berbisik
" aku tahu kau memilikinya, karena itu aku sengaja menutupinya dengan ini agar tidak ketahuan "
terkejut, reilz melihat tangan kanannya yang sudah diperban keseluruhan. kemudian membalas dengan senyuman " terima kasih prof "
" sama-sama " angguknya " kalau begitu saya permisi dulu, istirahatlah terlebih dahulu reilz "
" baik prof "
brak!
.
.
.
.
"""" KAKAK~ """"
selepas kepergian prof, ketiga kurcaci reilz sontak memeluk erat reilz dibalas pelukan olehnya, sesekali mengusap punggung mereka guna menenangkan
" wuuu~ kami merindukanmu kak hiks "-Adrian
" kenapa kau lama sekali tidurnya?! memangnya disana lebih menyenangkan hah?! "-Raynard
" kakak hiks zion senang hiks kakak bangun lagi hiks "-zion
" lain kali jangan pingsan lagi, kau membuatku kesusahan mengurus ketiga bayi besarmu ini " ucap Artizy sinis menatap ketiga kurcaci yang menatapnya tajam
KAMU SEDANG MEMBACA
REILZ : The Another World
Fantasi( COMPLETED ; ON REVISION ) Reilz Kagezane, seorang pemuda kantoran yatim piatu yang hidup sebatangkara. Di pisahkan dengan adik satu-satunya karna dituduh sebagai pembunuh kedua orang tuanya yang mati karena kecelakaan. Dia kesepian dan selalu dibu...