" hah~ " sudah berapa kali aku menghela nafas hari ini?" yak, aku tuh lebih baik dari pada kau gula kapas! "
" apa?! dasar rumput laut! "
" dari pada kau makanan?! "
" kau juga makanan ikan kan?! "
" diam! "
" kau lah yang diam! "
" justru kaulah yang seharusnya diam! "
......
mereka ini, mau sampai kapan mereka berdebat?!
" kalian lebih memilih diam atau aku jahit mulut kalian ? " tanyaku dengan tersenyum ramah tapi bagi yang lain itu adalah senyuman iblis
"" ...... "" semua kompak terdiam
" bagus, sekarang ayo ke kelas "
baru saja aku membuka pintu langsung dihadiahi lemparan bola angin, refleks aku membungkuk sehingga bolanya mengenai wajah Max dibelakangku dan terpental kebelakang.
" WAAA !!! "
Brak!
ah itu masih menyakitkan
kami masih terdiam dibuat syok sementara melihat Max terkapar tak berdaya dilantai setelah menabrak dinding hingga retak.
" ah Sena, sepertinya kau terlalu berlebihan deh. Lihatlah dia sampai pingsan " ucap seseorang didalam kelas berambut merah.
sementara sang empu mengendikkan bahunya tak peduli
" toh itu salahnya sendiri karena tidak menghindar " acuhnya
" kejam sekali kau! "
" yah aku memang kejam, kenapa? "
" ck ck ck padahal aku heran, sebenarnya kau ini laki-laki atau perempuan sih "
" pikirkan saja sendiri " setelah itu memalingkan wajahnya kearah lain.
" ah, selamat datang pendatang baru! perkenalkan namaku Keil " sapa si rambut merah " dan ini kakakku Kal, senang bertemu kalian " menunjuk kearah kembarannya berambut biru tapi wajah mereka kembar.
hem, anak kembar ya?
Kal dan Keil
" hai " balas Kal singkat. hm~ apa orang itu tipe orang kalem ya?
terlebih, mereka IKEMEN LAGI?! oh ya tuhan, aku harap mereka bukan Riaju.
" ngomong-ngomong anak yang melemparkan bola angin tadi namanya adalah Sena, tipe angin dan music "
aku menengok kearah gadis berambut biru dan mata biru muda itu.
yah, dia cukup cantik sih
" HAI, NAMAKU SENA! SENANG BERTEMU KALIAN!!! " teriaknya riang.
KAMU SEDANG MEMBACA
REILZ : The Another World
Fantasy( COMPLETED ; ON REVISION ) Reilz Kagezane, seorang pemuda kantoran yatim piatu yang hidup sebatangkara. Di pisahkan dengan adik satu-satunya karna dituduh sebagai pembunuh kedua orang tuanya yang mati karena kecelakaan. Dia kesepian dan selalu dibu...