REILZ : The Another World

10. WTF!!!

Pagi yang indah dan juga suasana hati yang menggembirakan.

' fffttt, HAHAHA Malam tadi benar-benar menyenangkan! Hahaha '

" t- kak Reilz, apa kakak baik-baik saja? " aku menoleh melihat Zion disamping ku yang menatapku bak melihat orang gila.

' Gila! aku lupa ada dia disini!! '

" Ehem, tidak apa-apa Zion. aku hanya merasa senang saja hari ini "

" ah~ syukurlah, aku kira kenapa.... "
angguknya kemudian melanjutkan membaca buku.

ya, saat ini kami sedang membaca buku di perpustakaan sekaligus mengajari Zion sang adik angkatku ini belajar menulis, membaca dan menghitung.

' hah~ malam tadi benar-benar fantastis! hahaha '

*

*

*

⏳

*

*

Di sisi lain, seorang pria 30 tahunan berambut hitam dan mata merah, dia adalah kapten Franz.

Seperti biasa setelah latihan pagi ia akan langsung berkeliling mansion Reilz memastikan keadaan dengan tenang, hingga terdengar beberapa bisikan dari para pelayan.

" Hei, apakah kau mendengar berita hari ini? "

" maksudmu cerita tentang musnahnya tempat pasar budak ilegal dikerajaan Emplizer? "

" iya itu dia! tapi yang paling hebatnya itu dilakukan dalam 1 malam saja! "

" bukan hanya itu, aku dengar orang yang menghancurkannya itu adalah seorang anak kecil 12 tahunan "

" aku juga dengar itu! "

" ya kau benar... "

" aku penasaran siapa dia? kekuatan bocah seusia itu benar-benar disebut JENIUS DIANTARA JENIUS!! "

" aku setuju denganmu "

" aku juga ... "

begitulah percakapan yang ia dengar hari ini, ia mengerjap beberapa kali tak percaya.

' Bagaimana bisa anak sekecil itu bisa menghancurkan pasar budak dalam 1 malam saja??! '

netranya beralih menangkap sosok pria paruh baya yang ia kenal.

" Tuan Alfred! " sang empu berbalik menatapnya heran.

" ada apa tuan? " tanyanya loyal ya jelas, dulunya diakan kepala pelayan istana.

" saya mau tanya, apakah benar rumor itu? "

" rumor? "

" yang hancurnya pasar budak "

" itu bukan cuma rumor tapi fakta kapten "

" apa maksudmu itu nyata?! "

" tentu saja, apa kau tidak melihat surat kabar hari ini? " ia menggeleng pelan membuat sang empu mendesah lalu memberikan koran hari ini.

" apa ini? " tanya Franz.

" koran, apa lagi? " tanyanya balik membuat Franz memutar matanya jengah.

" maksud saya apa isinya? "

" baca aja sendiri " ketusnya.

mendengus ia langsung membaca koran tersebut dengan kesal hingga bola matanya membulat sempurna terkejut.