Hari yang cerah—
DUAAR!! GRROOOOOOOOOAARRR!!!
—tapi tak secerah suasana yang terjadi hari ini. Satu kata yang pas untuk situasi sekarang, kacau.
taman yang seharusnya indah nan asri sekarang hancur terbakar akibat tidak bisa menahan ledakan mana manusia yang kini telah dirasuki roh iblis jahat tersebut.
Iblis itu masih setia tersegel, sesekali memberontak melepaskan diri. akan tetapi pemuda bersurai pink itu terus menahan pergerakan sang iblis dibantu teman-temannya yang kini menyalurkan kekuatan mereka pada pemuda tersebut.
" hosh hosh, kapan mereka datang sih?! " gerutunya, a.k.a. Louise
" hosh mana aku tahu?! " balas pemuda bersurai hijau, Max.
" jangan banyak bicara, kita harus bisa menahannya sampai mereka kembali apapun yang terjadi! atau sekolah ini—dan murid-murid akan celaka! " seru gadis bersurai putih, Emilia.
"" BAIK!! ""
......
Tak berselang lama, beberapa bayangan melompat dari atas gedung, mendarat sempurna dibelakang mereka.
" cukup, terima kasih atas bantuannya Louise dan lainnya " ujar pemuda bersurai hitam menepuk pundak si surai pink.
pemuda tersebut menoleh, tersenyum penuh syukur sesekali menghela nafas kelelahan " hosh hosh akhirnya kalian datang hosh "
si surai hitam tentu saja membalas senyumannya, mengangguk.
" kau bisa melepas segelnya sekarang "
" kau yakin? " tanyanya ragu-ragu dibalas anggukan mereka semua.
Si surai hitam menoleh kearah Max dan Fiona " aku butuh bantuan kalian berdua " dibalas anggukan mantap dari sang empu.
terlihat Louise mendesah, berhenti menyalurkan kekuatannya begitu juga yang lain.
Seketika iblis itu menembakkan bola api besar kearah mereka
gadis bersurai biru a.k.a. Sena berdiri didepan mereka semua sambil memainkan seruling nya " melody Shield! "
sebuah pelindung tipis berbentuk setengah lingkaran muncul didepan nya melingkupi mereka semua begitu ia selesai memainkan permainannya.
DUAAAR!!!
kabut akibat ledakan menutupi pandangan mereka, iblis itu melompat tinggi hendak menyerang mereka dengan melewati pelindung tersebut.
" Lightball! "
GRROOOOOOOOOAARRR!!!
akan tetapi, pemuda Cat-kin putih menembakkan bola cahaya dari tangannya kearah iblis tersebut membuat nya kesakitan karena kegelapan takut akan cahaya. Dia adalah Zion.
Iblis itu terjatuh tak sempat menahan diri tidak jauh dari tempat mereka.
" ice shoot! "
lagi-lagi iblis itu terkena serangan puluhan es runcing dari pemuda bersurai perak alias Artizy disamping pemuda bersurai hitam, Reilz.
GAAAAAAHHHHHH!!!!
iblis itu berteriak kesakitan kala es-es tersebut berhasil melukai kulitnya hingga tergores tapi itu segera disembuhkan oleh api ditubuhnya
" takkan aku biarkan!!! root twist! "
tiba-tiba saja tanah bergetar memunculkan puluhan akar tanaman raksasa yang dipenuhi duri-duri tajam disekitar akar tersebut oleh seorang gadis elf a.k.a. Fiona
KAMU SEDANG MEMBACA
REILZ : The Another World
Fantasy( COMPLETED ; ON REVISION ) Reilz Kagezane, seorang pemuda kantoran yatim piatu yang hidup sebatangkara. Di pisahkan dengan adik satu-satunya karna dituduh sebagai pembunuh kedua orang tuanya yang mati karena kecelakaan. Dia kesepian dan selalu dibu...
