7. MANSION BARU

6.3K 745 57
                                    

akhirnya waktunya telah tiba bagiku untuk pergi juga, aku pamit ke ayah dan Adrian dengan sopan setelah itu masuk kedalam kereta kuda bersama dengan kapten Franz yang mulai hari ini akan menjadi pengawal pribadiku sementara Adrian akan selalu dikawal oleh salah satu jendral disana entah siapa namanya.

" Tuan, kita telah sampai~ " ucap sang kusir kereta dan aku segera turun dari kereta bersama sang kapten.

mulutku terbuka lebar seketika dengan mata membola sempurna.

" serius? ini rumah baruku?! " pekikku kaget.

bagaimana tidak kaget?! lihatlah rumah? mansion?  ah, terserah kalian mau memanggilnya apa.

   Rumah 5 lantai dengan 2 lantai bagian lotengnya, cat putih atap biru, pilar kokoh sebagai penopang bangunan, taman yang asri nan indah disamping kanan kiri kami begitu juga dengan taman belakang mansion, serta air mancur didepanku.

Sungguh, ini benar-benar menakjubkan!!

" bagaimana tuan, apakah ini cocok dengan selera anda? " tanya kapten Franz disampingku.

aku mengangguk mengiyakan dengan cepat dan mata yang bersinar.

" ya, ini benar-benar hebat dan indah! " jawabku.

bahkan diduniaku dulu aku tidak pernah memiliki tempat semewah ini.

" kalau begitu, mari masuk tuan " aku mengangguk dan mulai kembali melangkahkan kakiku menuju mansion.

Cklek!

"" Selamat datang tuan~ "" begitu aku membuka pintu sontak para pelayan dan koki membungkuk menyambutku  termasuk butler kakek tua itu?!

" t-terima kasih semuanya.... " aku membungkuk kikuk dihadapan mereka.

waduh, banyak amat pelayan dan kokinya

kakek butler itu maju, membungkuk, memperkenalkan dirinya dengan senyuman khasnya " Perkenalkan nama saya Alfred, sayalah yang akan bertanggung jawab atas semua yang ada di mansion ini "

dilanjut salah satu koki " nama saya Keil, kepala koki baru mansion "

" dan saya Elen, kepala pelayan baru mansion " sambung seorang wanita umur 30 tahunan.

"" MOHON BANTUANNYA TUAN!! "" mereka semua termasuk 2 pelayan, 3 butler dan 3 koki itu membungkuk hormat kearahku.

aku mengangguk " nama saya Reilz Kagezane dan saya juga mohon bantuannya " ikut membungkuk kearah mereka dengan panik mereka berbicara.

" T-tuan tidak perlu membungkuk pada orang rendahan seperti kami tuan " ucap Elen.

" apa yang dia katakan benar tuan, anda tidak perlu sampai seperti itu "

aku kembali berdiri, mendesah " walaupun begitu saya juga dulunya adalah seorang rakyat seperti kalian, terlebih kalian juga lebih tua dariku, jadi sudah sepatutnya aku menghormati yang lebih tua kan? "

mereka terdiam, menatapku dengan mata berkaca-kaca.

Alfred membungkuk " anda memanglah tuan yang pantas kami layani tuan, terima kasih sudah mau menerima kami tuan "

"" TERIMA KASIH ""

aku tersenyum, mengangguk

" kalau begitu kami permisi mau undur diri tuan " ujar Alfred membungkuk diikuti yang lainnya lalu bubar melaksanakan kewajiban mereka.

aku mendongak menatap sang kapten yang masih berdiri disamping kiriku.

" kapten " dia menatap kebawah kearahku lalu berlutut layaknya seorang ksatria.

REILZ : The Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang