The Road

421 91 27
                                    

"Kau baik-baik saja?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau baik-baik saja?"

Sohyun terkesiap. Kepalanya mendongak sesaat kedua tangan Jimin menangkup pipinya. Pemilik bola mata kecokelatan itu tersenyum hingga kedua matanya menyipit dan entah sejak kapan hal itu menjadi alasan Sohyun berdebar-debar.

"Kenapa kau terlihat lebih gugup padahal akulah yang akan bertanding," sambung Jimin masih mengumbar senyum.

Wanita Ahn itu terus memandangi Jimin. Ada rasa hangat menyelusup di relung hati bercampur rasa bersalah. Hari ini seharusnya perhatiannya tercurah pada Ye Won dan Jimin, tapi ucapan Nayeon terus membayangi.

"Peluk aku Han Jimin."

Kelopak mata Jimin kontan melebar. Pasalnya permintaan Sohyun sangat terus terang. Ditambah lagi saat ini mereka berada di tempat umum. Ada Hoseok, Yoojung, dan juga Ye Won.

Namun, siapa yang peduli. Pada saat Jimin memutuskan akan menuruti keinginan Sohyun, wanita berambut tanggung di depannya itu tiba-tiba tergelak.

"Lihat wajahmu memerah!" ledek Sohyun sambil mencubit pipi kanan Jimin, "seharusnya aku memfoto ekspresimu tadi. Kau terlihat menggemaskan saat terkejut."

Sohyun masih tertawa. Sementara bibir Jimin mengerucut. Sebagian hatinya merasa lega, tapi ada bagian dari dirinya juga menyayangkan kenapa permintaan tadi hanya sebuah lelucon. Padahal ia sudah memantapkan diri. Pelukan singkat mungkin bisa jadi doping baginya sebelum bertanding.

Namun, melihat wajah Sohyun yang tersenyum, perasaan Jimin perlahan membaik. "Kau lebih cantik saat tersenyum," ujar Jimin spontan.

Pujian yang sebenarnya tidak diharapkan Sohyun. Nyatanya kalimat sederhana itu membuat tawanya terhenti, digantikan rasa panas yang menjalar hingga ke kepalanya saat Jimin terus memandanginya.

"Apa aku di sini hanya jadi penonton kedua orang ini berpacaran, Bi?"

Jimin dan Sohyun sontak menoleh ke sumber suara. Tanpa keduanya sadari, sejak tadi Ye Won, Yoojung, dan Hoseok memperhatikan perilaku mereka.

"Seperti ini rupanya wajah Tuan Han yang sedang jatuh cinta." Hoseok ikut menimpali sambil menggeleng.

"Menyebalkan. Seharusnya aku juga mencari pasangan saat ini." Yoojung segera memutar badan sembari menyugar rambut panjangnya.

Awalnya Sohyun dan Jimin sempat tersipu. Seperti tengah tertangkap basah. Kendati begitu, detik berikutnya keduanya kembali tergelak dan mengikuti langkah Ye Won yang bergerak lebih dulu menuju lintasan lari. Katanya sepuluh menit lagi akan segera dimulai.

**

Lomba olahraga hari ini berlangsung menyenangkan. Meski terjadwal selama dua jam, tapi rasanya waktu begitu cepat berlalu. Setidaknya itu yang dirasakan Jimin yang tidak pernah mengikuti lomba olahraga sebelumnya. Ah, tidak juga. Sebenarnya pernah sekali ia mendatangi kegiatan sejenis ini. Dengan menyelinap diam-diam saat sehari sebelumnya keinginannya itu ditentang sang ibu. Selalu dengan alasan yang sama, yaitu takut Jimin terluka.

QUERENCIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang