Past and Present

502 117 80
                                    

"Kau pasti sibuk sekali, Yoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kau pasti sibuk sekali, Yoo."

"Yang pasti tidak sesibukmu, Sunbae." Yoojung tersenyum, lalu menyesap kopi yang lebih dari sepuluh menit tersuguh.

Pagi yang terbilang ricuh. Mendadak Yoojung mendapat panggilan penting dari salah satu pasiennya. Suara rintihan dan menahan sakit, membuat Yoojung lekas menelepon panggilan darurat ke rumah sakit kenalannya. Rumah sakit yang dulu tempat ia melakukan praktik, lokasi kerja yang sama di mana ada Dokter Lee, seniornya, yang bisa dimintai bantuan.

"Yang pasti aku berterima kasih padamu hari ini, Sunbae." Yoojung berdiri, kemudian membungkuk sebagai tanda terima kasihnya.

"Permisi, Dokter Lee."

Baik Yoojung dan pria bertubuh gempal itu teralihkan pada kedatangan seorang perawat.

"Ini dokumen yang diminta direktur." Masih wanita yang sama menyerahkan dokumen kepada Dokter Lee. Dari sampulnya, Yoojung yakin itu adalah dokumen medis pasien.

"Terima kasih," sahut Dokter Lee, lalu membiarkan si perawat tadi berlalu.

Berkas yang diberikan itu ditaruh begitu saja di meja. Yoojung sendiri tidak sengaja membaca nama pasien yang tertulis jelas di sampul depan, tetapi nama itu telanjur menarik perhatiannya.

"Han Jimin? Dia sedang berobat, Sunbae?"

Lawan bicaranya membalas setelah menenggak sedikit kopi. "Hem, kudengar dia dan istrinya akan melakukan inseminasi lagi. Dan kautahu, direktur sangat bersemangat saat tahu hal ini. Ya kautahu sendiri bila inseminasi ini berhasil, rumah sakit pasti—"

Yoojung mengangguk. "Rumah sakit pasti akan mendapatkan banyak bantuan dari Perusahaan Han. Ya, aku tahu itu," potong Yoojung.

Mau bagaimana lagi. Hal-hal seperti ini terbilang biasa. Kaum elit selalu menjadi incaran terbaik. Mereka bahkan lebih pantas disebut klien ketimbang pasien, terutama di tengah-tengah persaingan rumah sakit yang kian menjamur.

"Aku keluar sebentar, Yoo. Direktur meneleponku."

Sebuah senyum terulas singkat saat pria itu menunjukkan layar teleponnya pada Yoojung. Detik berikutnya Dokter Lee keluar ruangan tanpa membawa dokumen yang bertuliskan nama Han Jimin.

Ini mungkin ilegal, tapi Yoojung gagal menahan dirinya dan malah membuka isi dokumen tersebut. Beberapa data awal dibacanya dengan singkat.

"Udang? Dia juga alergi udang? Sama dengan Ye Won?" Sesekali Yoojung bergumam sambil meneruskan membaca profil medis Jimin dengan serius.

Bahkan saat ia ingin menyangkal kemungkinan bahwa Jimin adalah ayah bilogis Ye Won, tapi melihat data ini, Yoojung malah menambah alasan kenapa Ye Won dan Jimin terlalu mirip. Membuat persentase asumsinya mendekati 100%.

QUERENCIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang