New Neighbor

619 124 38
                                    

Don't forget to leaves your traces; either it is vote Or comment 😊

"Pria itu pindah ke apartemen sebelah? Tetangga kita? Wah, apa ini saatnya aku memberikan sesuatu padanya dan coba mengakrabkan diri?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Pria itu pindah ke apartemen sebelah? Tetangga kita? Wah, apa ini saatnya aku memberikan sesuatu padanya dan coba mengakrabkan diri?"


Yoojung yang baru mendengar cerita Sohyun mendadak menggeraikan rambutnya yang tadinya tergulung. Lalu, juga merapikan tali bra hitamnya yang sempat terlihat.


"Kau mau berkenalan dengannya atau mengajaknya tidur? Kenapa berlebihan?" cibir Sohyun yang tidak ditanggapi Yoojung.


Memangnya kenapa? Statusnya selaku single membuat Yoojung merasa bebas mencari pasangan yang lebih baik. Syukur-syukur cocok dan mereka nantinya bisa berakhir di pelaminan. Kalau tidak pun ia tidak suka, lantas di mana letak kesalahannya yang ingin berkenalan? Pria itu tetaplah tetangga mereka. Bukan begitu penjelasan sederhananya?


"Paman tadi dan Bibi tidak terlihat cocok," ungkap Ye Won yang baru menghabiskan susu vanillanya menyela.


"Benarkah Ye Won?"

Gadis kecil itu mengangguk. "Paman itu payah, terlalu bagus untuk Bibi."

Sohyun tertawa pelan. Namun, Yoojung terharu. Ia memeluk Ye Won kemudian bilang, "Kau memang keponakan terbaik, Ye Won-a. Baiklah, kalau begitu Bibi tidak akan mengencaninya. Tapi, sebagai tetangga, Bibi hanya akan berkenalan dengannya. Boleh, kan?"

Ye Won mengangguk lagi.


"Dan kau harus menemaniku." Yoojung merangkul lengan Sohyun yang hampir tersedak karena sedang memakan anggur.

"Ke-ke-kenapa aku harus bertemu dengannya lagi?"

Di apartemennya, Jimin yang baru saja membasuh diri bergegas menuju depan pintu sesaat bunyi bel terdengar. Ia yakin itu Hoseok karena sepuluh menit lalu asistennya bilang akan mengantarkan baju untuknya. Tidak memperhatikan lagi siapa yang datang, Jimin yang masih mengenakan baju luaran putih, sontak membuka pintu.


"Wow ...."


Mata kecil Jimin sontak melebar tatkala sadar tebakannya salah. Bukan Hoseok, melainkan dua wanita dewasa yang memiliki ekspresi berbeda berada di depannya. Yang satu tampak semringah. Yang satu lagi tampak menunduk malu.

"Perut sobek yang indah," puji Yoojung yang menyentak kesadaran Jimin dan lekas mengeratkan bajunya.


"Aku hanya mau mengantarkan ini. Kalau begitu aku permisi dulu." Berbeda dengan Yoojung, Sohyun lekas pergi setelah memberikan sepiring cemilan manis ke Jimin.


Sohyun lekas menarik tangan Yoojung yang bersikeras bertahan.


"Senang bertemu denganmu, Tetangga Baru. Namaku Ahn Yoojung dan yang tadi adalah Ahn Sohyun." Yoojung mengulurkan tangannya.

QUERENCIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang