"Hai, Ayah. Akhirnya kita bertemu."
Dunia Jimin yang tenang seketika porak-poranda sesaat seorang gadis kecil mendatangi dan mengaku sebagai putrinya. Memangnya sejak kapan dia menghamili wanita Ahn yang bahkan tidak dikenalnya?
Ditambah Jimin tidak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa klik ⭐️ dan comment, ya ❤️
Your support could be moodbooster ❤️❤️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bukankah sudah berapa kali kuingatkan kalau Tuan Han ini alergi udang. Kalian berusaha membunuhnya?" Seorang pria berkacamata berdiri sambil berkacak pinggang dan menunjuk-nunjuk ke arah pramugari yang menunduk.
Kepala kecil itu menyembul. Ia yang duduk di bangku terdepan di kelas ekonomi ikut terusik sesaat mendengar kegaduhan yang berasal dari kelas bisnis. Kontras dengan sosok di sampingnya yang tertidur pulas sambil memasang headphone-nya.
Usai melambaikan tangannya beberapa kali dan yakin sosok tersebut tertidur, gadis kecil itu lantas melepaskan seatbelt-nya. Langkahnya terhenti di kabin bagian tengah di mana ada satu orang pramugari dan pramugara di sana sedang berbicara.
"Sial sekali nasib Yura. Ini kali kedua ia melakukan kesalahan."
Gadis kecil itu memandangi pramugara yang sedang berbicara dengan rekannya seiring kelingkingnya meninggi. Ah, jari lentik itu mengingatkan ia pada paman yang dulunya jadi tetangganya. Orang yang juga membuka salon beberapa blok dari lokasi apartemen mereka.
"Tapi bukankah Tuan Han keterlaluan? Hanya gara-gara alergi udang saja, apa dia harus bereaksi berlebihan begini? Dia tidak akan—"
"Bibi!"
Kedua orang yang mulanya tidak menyadari kehadiran si gadis kecil sontak melonjak. Layaknya baru bertemu setan di siang bolong.
"Bibi?" Si wanita memegang tengkuknya. Belum terima dengan panggilan yang dianggapnya terlalu tua untuk usianya yang baru dua puluh lima tahun.
"Lantas karena dia cuma alergi, apa itu artinya bisa dimaafkan? Bibi tidak boleh menganggap penyakitnya biasa. Aku juga alergi udang. Apa kalian tahu, setiap habis memakannya, di tubuhku selalu timbul bercak merah. Bibirku bisa bengkak. Nyaris gatal di seluruh bagian tubuh. Mulut, tenggorokkan, dan kuping. Kalau Bibi yang mengalaminya, apa Bibi tetap menganggap sikap pria itu berlebihan?"