★
Anak-anak rajin seperti Dhana dan Jane tengah belajar di ruang tengah. Tapi kalau kata Dewa yang jadi obat nyamuk di malam ini, menyebut jika mereka itu pendekatan berkedok belajar.
Begitu juga, Dewa tidak masalah berada di sana. Dia menikmati selonjoran di sofa sambil lihat-lihat beranda instagram. Mumpung ada waktu senggang.
"Apa alasan lo masuk kedokteran, Dhan?"
Dhana menolehkan kepala ke kiri untuk melihat Jane. "Banyak, salah satunya karena ingin," jawabnya.
"Cita-cita. Kalau lo?" lanjut Dhana.
Jane menggigit bibir dalamnya. Seharusnya dia tidak melayangkan pertanyaan itu untuk Dhana. Karena sama saja dia memancing orang lain untuk balik menanyainya dengan pertanyaan yang sama.
Jujur, Jane tidak tahu jika pertanyaan tersebut sukses membuka luka lamanya.
Namun bukan Jane namanya jika tidak terlihat semua baik-baik saja kan?
"Biar bisa suntik orang," jawab Jane.
Dhana dibuat tertawa. Dia menggeleng-gelengkan kepala, kebiasaan pemuda itu jika merasa ada yang aneh. Menurutnya, jawaban Jane tadi termasuk aneh.
"Lo juga bisa suntik orang tanpa perlu jadi dokter."
"Caranya?"
Dewa tetap dengan posisinya kini mengalihkan pandangan dari layar handphone ke Dhana. Tatapannya jadi serius. Ia penasaran.
Jane juga jadi ikut memandang Dhana serius, mengernyitkan dahinya.
"Gampang. Beli mainan dokter-dokteran aja, terus suntik orang pakai suntikan yang ada disana."
"Udah gila, ngapain gue tadi penasaran." gumam Dewa, terkejut mendapati Dhana yang bisa tidak serius. Dia pun segera melanjutkan aktivitasnya.
Sedangkan Jane tersenyum manis, "jadi inget waktu kecil. Gue dulu punya mainan dokter-dokter, pasiennya Satya. Pernah diumpetin dia karena dia kesel jadi pasien terus. Gue nangis nggak mau sekolah. Dan lo tahu diumpetinnya dimana?"
"Dimana?"
"Di tas sekolah gue."
★
Entah menemukan keajaiban dari mana. Lily dan Bina membeli bunga anggrek. Tadi jalan-jalan mencari baju batik, tiba-tiba menemui toko yang menjual aneka bunga. Mereka jadi kepincut.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRATALA & PRATIWI
Fanfictionft. 00 line ㅤㅤ11 pemuda dan 11 pemudi yang merangkai kisah di Kost Pratala - Pratiwi. Bukan sekedar teman berbagi yang tinggal satu atap, tapi mereka adalah keluarga. ©septianura, 2O21