15. Jangan Ge-eR

1.1K 205 30
                                    

★

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit semakin menggelap. Namun pasangan muda yang hubungannya dirahasikan dari semua orang itu masih betah berada di depan Alfamei.

Bina mengecek waktu di jam tangan miliknya sambil terus mengunyah sosis bakar.

"Mumpung di sini, anak-anak ada yang mau nitip nggak?" tanya Jaguar.

"Belum punya anak loh."

"Anak kost. Yakali anak kita..." Jaguar menghentikan ucapannya ketika melihat Tian datang mengendarai motornya. Hal itu membuat Bina bertanya-tanya, "kenapa?"

"Ada Tian."

Bina buru-buru menyembunyikan wajah dilipatan tangan di atas meja. Berharap Tian belum melihat wajahnya karena dia duduk membelakangi halaman Alfamei.

Jaguar hanya menggelengkan kepala. Kembali menunduk untuk membalas pesan yang masuk. Dia dapat titipan dari anak Kost Pratala. Karena itu juga dia tadi bertanya apakah Anak Pratiwi ada yang ingin menitip sesuatu atau tidak.

"Wih, nongkrongnya di Alfamei." Sapa Tian ke Jaguar. Dia melirik ke arah perempuan berbaju biru yang duduk di depan Jaguar.

Jaguar tersenyum, "nggak kuat kalo nongkrong di cafe."

"Miskin amat jadi orang," Tian tertawa dan mengangkat tangan kanannya, "tapi gue juga gitu sih. Sini tos dulu."

Jaguar mengiyakan saja dan mengangkat tangannya untuk tos, "mau beli apa, Bul?"

"Beli sampo. Capek banget gue lihat Chana garuk-garuk rambut gara-gara salah sampo."

Bina merutuki Tian dalam hati. Sejujurnya dia sudah merasa enggap. Tapi Tian malah curcol, curhat colongan, ke Jaguar.

"Udah tau mau beli sampo apa?"

Tian menggeleng, "belom sih. Mau lihat-lihat dulu... Eh, siapa nih? Boleh kali minta saran sampo ke dia?"

Mampus.

"Cewek gue. Tapi nggak bisa lo tanya-tanyain, anaknya tidur." Jaguar melirik Bina, "sana masuk. Keburu malem."

Tian mengerutkan dahi, agak curiga. Namun dia langsung mengangguk dan memasuki Alfamei.

"Udah masuk," ucap Jaguar pelan. Bina langsung mendongakkan wajah.

"Aduh, enggap banget."

"Lagian nggak apa-apa kalau dia tahu."

Sambil membereskan barang-barangnya di atas meja, Bina menjawab, "no! Tian bisa cerita ke Chana, terus Chana cerita ke yang lain. Nanti disebarin ke anak kost."

"Nggak apa-apa biar semuanya tau, Bin," balas Jaguar santai. Dia membersihkan meja, mengumpulkan sampah dan pergi membuang sampah.

"Semuanya bakal tau tapi nggak sekarang," ucap Bina sambil mengikuti langkah Jaguar ke tempat sampah sekalian menuju mobilnya.

PRATALA & PRATIWITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang