★
Penghuni Kos Pratala itu ganteng-ganteng, Shahla akui itu, walaupun sebagian besar dari mereka suka bikin darah tinggi. Masing-masing punya daya tarik tersendiri, punya kelebihan yang bisa membuat lawan jenis terpikat. Tapi nggak tahu kenapa dia tertariknya sama Mas-mas asal Surabaya yang galaknya kebangetan.
Lihat sekarang!
"Heh heh, mau kemana lo?!" Geran memanggil Shahla yang hendak keluar garasi, hampir menarik belakang blazer perempuan itu.
Shahla membalikkan badan menghadap Geran. "Santai aja dong. Ada apa?" tanyanya.
Geran menunjuk motor warna hitam dan biru menggunakan dagunya membuat Shahla mengerutkan kening. "Nggak jelas lo," seloroh Shahla.
"Udah gede, markirin motor yang bener. Motor lo posisinya begitu nanti susah keluar sama makan tempat."
"Susah keluar ya?" gumam Shahla pelan sambil melihat motornya. Dalam hati dia tersenyum. Loh, kok perhatian? Begitu pikirnya.
"Ya nggak usah manggil gue kayak gitu dong, santai aja!" seru Shahla. Sebenarnya dia kesal dengan panggilan Geran yang menurutnya tidak santai.
"Suka-suka gue."
"Tapi nggak sopan!"
"Sopan atau nggak sopan, terserah."
"Dibilingan juga! Manggil orang yang-"
"Udah lah, maaf kalau nggak sopan. Cepetan ubah posisi motor lo, keburu yang lain dateng!" potong Geran. Lama-lama dia lelah sendiri, perkara memanggil saja bisa didebatkan. Akhirnya dia mengalah, meminta maaf, ya walaupun dia juga mengaku bahwa tindakannya tidak sopan.
"Lo aja, gue mau cepet-cepet mandi. Gerah," jawab Shahla karena memang tidak mau membenarkan posisi motornya karena ditegur Geran. Dia sudah membalikkan badan, hendak keluar garasi tapi ditahan Geran lagi, "HEH HEH!!!"
Kini Shahla tidak peduli ketika dirinya dipanggil 'heh'. Dia melanjutkan langkah sampai Geran kembali bersuara, "emangnya lo doang yang gerah? Gue juga."
"Gue nggak peduli sih."
Geran mendelik. "Sak karepmu. Sekarang lo benerin posisi motor lo ini!"
"Tolong dong lo aja yang benerin!" Meminta tolong tapi perkataan Shahla ini terdengar menyebalkan ditelinga Geran.
"Shahla, benerin sendiri!"
Shahla berdecak mendengar perintah Geran yang apa sih galak banget. Dia jadi membalikkan badan dan menatap nyalang ke arah pemuda di depannya.
"Benerin posisi motor itu berapa menit? Nggak ada sejam juga kelar," tambah Geran.
"Kalau begitu, lo aja sana yang benerin." Shahla tidak mau kalah. Niatnya sudah ingin menuruti Geran, tapi Gerannya malah seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRATALA & PRATIWI
Fanfictionft. 00 line ㅤㅤ11 pemuda dan 11 pemudi yang merangkai kisah di Kost Pratala - Pratiwi. Bukan sekedar teman berbagi yang tinggal satu atap, tapi mereka adalah keluarga. ©septianura, 2O21