26. No Bocor-bocor

857 193 13
                                    

HYUNJIN BALIKKK
AKU PENGEN KOPROL

Tapi ga bisa koprol...

★

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Assalamu'alaikum ukhtea-ukhtea." Sanji datang ke atap rumah membawa seember baju basah yang baru dicuci.

Kedatangan Sanji sukses menarik perhatian Neena dan Naran yang baru selesai mengambil pakaian kering.

Cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr. Google

Neena dan Naran pun kompak menjawab, "wa'alaikumsalam."

"Tumben banget nyuci baju?" tanya Neena. Berani bertanya demikian karena Sanji adalah salah satu anak Pratala yang tidak mencuci pakaiannya sendiri, biasanya pakai jasa laundry.

"Setelah gue pikir-pikir, lebih enak nyuci sendiri. Hemat," jawab Sanji sembari menjemur kaosnya. Sebenarnya ini kedua kalinya dia menginjak atap rumah kost. Yang pertama saat perkenalan dulu dan tidak sempat main ke atap lagi. Lagipula untuk apa ke atap rumah jika tidak untuk menjemur pakaian?

"Gue cariin dimana-mana, ternyata nyangsang di sini." Lantas Satya menuju Sanji dan menyerahkan handphone sahabatnya.

"Siapa?" gumam Sanji setelah menerima handphone. Dia menunduk sebentar sebelum kembali berguman, "Ya Allah, gue lupa mau beliin pertamina plisket buat si adek."

Tiga orang yang menyimak kompak mengerutkan kening. Memang pertamina sekarang ada motifnya? Plisket, polkadot, polos? 

"Pashmina plisket," koreksi Naran, langsung diangguki Neena, "nyebut pashmina aja typo. Dasar!"

Sanji tercengir, "ya itu." Kemudian dia menuju bagian pojok untuk mengangkat panggilan telepon dari sang adik.

Karena tidak ada urusan di atap rumah, Satya berjalan menuju tangga, tapi baru saja menginjakkan kaki di anak tangga, dia di dorong Arjan untuk kembali berada di atap.

"Apa? Lo kangen sama gue?" todong Satya. Dia menyender di tembok pembatas bersama Arjan.

"Naran yang kangen," jawab Arjan diakhiri dengan mengerlingkan sebelah mata ke Naran.

PRATALA & PRATIWITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang