18. Malamnya Anak Pratiwi (1)

1K 213 11
                                    

★

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Girl's Time awalnya terjadi secara tidak sengaja. Berawal dari kumpul bersama di dapur, sembari main masak-masak, mereka jadi membahas hal-hal random dari A-Z. Sampai akhirnya berkumpul dengan personil lengkap jadi kegiatan rutin. Biasanya diisi dengan bercengkrama, saling curhat, bertukar gosip, dan bereksperimen mengenai makanan atau make up.

Sebenarnya tidak perlu ada Girl's Time, toh di waktu senggang mereka terbiasa berkumpul. Namun kata Shahla, Girl's Time itu direncanakan. Jadi lebih tertata dan bertujuan daripada kumpul-kumpul biasa.

Dan semenjak kehadiran penghuni Kost Pratala, Girl's Time jadi tidak dilakukan. Entah karena lupa atau memang karena kesibukan mereka sebagai mahasiswi. Jadi malam minggu di awal bulan ini, mereka mengadakan Girl's Time.

"Gue benci sama orang-orang yang suka niru gue," Neena menggeleng-gelengkan kepala, "emangnya, gue ini keren banget ya?"

Bina menjatuhkan seluruh isi permen coklat ke lantai, "kumat penyakit kepedeannya."

"Niru lo? Operasi plastik biar wajah kalian sama?" tanya Shahla, lalu dia mengambil satu permen coklat di lantai, dikupas dan dilahap.

"Serem amat sampe oplas. Emangnya Neena artis?" Katrina bergidik.

Neena buru-buru menjawab, "gile. Gue sekeren apa sampe ada yang mau oplas terus wajahnya disamain gue. Nggak oplas. Tapi kayak keseharian gue yang gue posting ke sosmed ini diikutin. Kayak hari ini gue ngunggah foto pake baju bling-bling di restoran, DIANYA JUGA IKUT!"

"Dih, jadi orang nggak kreatif banget," komentar Andhya.

"Kebetulan kali?" tanya Naran mencoba membuat kawannya berpikir positif.

"Awalnya gue ngira kebetulan, Ran. Tapi lama-kelamaan kok ikutin gue terus ya? Sampai malam itu, gue coba posting cara membuka tutup galon..."

"Nggak sekalian tutorial bernapas?" Jane menggeleng-gelengkan kepala.

Neena tercengir, "terus dia juga ikutin tuh. Tapi waktu pagi. Gue jadi bete banget setiap lihat wajahnya di kelas."

"Loh, sekelas?" tanya Lily yang langsung diangguki Neena, "iya beberapa kali sekelas sama dia. Nggak selebgram sih, followers-nya masih banyakan punya lo, Li."

"Kenapa nggak lo blokir?" tanya Naran sambil mengaduk es cokelatnya, "boleh kok kesel sama dia, tapi jangan sampai yang WAHH—" tangannya digerakkan membentuk lingkaran besar lalu kembali berucap, "masih banyak hal yang harus lo urusin di dunia ini daripada ngurusin dia."

Sasi mengangguk, "bener. Agaknya itu salah satu resiko lo jadi selebgram. Kayak artis, Neen. Kebanyakan gaya berpakaian atau rambut, bahkan hasil review kosmetik si artis bisa diikutin masyarakat. Ditiru karena dianggap bagus."

PRATALA & PRATIWITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang