E N J O Y!
❤❤❤
Disinilah Fauzia sekarang, berada di minimarket dengan Kenand selalu mengikutinya di belakangnya.
Fauzia menghentikan langkahnya saat berada di depan pendingin yang berisi berbagai macam minuman. Ia membukanya dan mengambil dua teh kemasan rasa blackcurant dan apel.
Tanpa banyak bicara, ia langsung menuju kasir untuk mebayar. Setelah membayar, Fauzia keluar dari minimarket dengan Kenand di belakangnya kemudian mendudukkan dirinya di bangku yang teredia di depan minimarket.
"Ya Allah, kenapa waktu hamba ingin melupakannya Engkau malah mendekatkannya?" tanya Fauzia dalam hati.
"Nih," ujar Fauzia datar sambil mengulurkan tangannya untuk menyerahkan teh kotak rasa balckcurant tanpa menoleh pada Kenand.
Kenand menatap minuman itu datar. Tak berniat mengambilnya.
"Nggak mau?" tanya Fauzia yang sudah menatap Kenand. "Ya udah," jawabnya sendiri kemudian menarik kembali uluran tangannya.
Sebelum Fauzia benar-benar menarik tangannya, Kenand sudah mengambil teh kotak tadi.
"Thanks," ujar Kenand datar yang dibalas anggukan singkat oleh Fauzia.
Keduanya sama-sama menikmati minuman teh itu dengan saling diam. Entah canggung atau tidak ada topik pembicaraan.
Tak sampai tiga menit, minuman Fauzia sudah tandas. Ia beranjak berdiri membuat Kenand menatapnya dengan mengernyitkan dahi bingung.
"Lo kalo mau balik duluan balik aja," kata Fauzia. "Gue masih pengen jalan-jalan di sekitar sini," sambungnya lalu melangkah meninggalkan Kenand seorang diri. Berduaan dengan Kenand tak baik untuk kesehatan jantungnya.
Fauzia menghela nafasnya ketika ia sudah berjalan di trotoar yang banyak pedagang kaki lima. "Lo nggak boleh baper, Zi. Lo harus sadar kalo dia hanya terpaksa karena di suruh sama ibunya," ujarnya pada diri sendiri.
Baru saja Fauzia berhasil mentralkan jantungnya yang berdetak kencang, tapi tiba-tiba Kenand sudah berjalan di sampingnya membuat gadis itu terkejut dan menghentikan langkahnya.
"Lo kenapa nggak balik?" tanya Fauzia menatap Kenand tak percaya.
Kenand menghela nafas pelan. "Gue tadi di suruh mama gue buat temenin lo," jawab cowok itu datar.
"Tapi 'kan mama lo nyuruhnya cuma temenin gue buat ke minimarket," kata Fauzia dengan dingin. "Lo jangan bikin gue salah paham deh!" sambungnya lalu beranjak pergi meninggalkan Kenand menuju salah satu pedagang nasi goreng.
"Salah paham?" gumam Kenand tak mengerti menatap punggung Fauzia yang sudah memasuki stand penjual nasi goreng. Tak mau banyak berpikir, Kenand langsung menyusul Fauzia.
Dan disinilah mereka berdua sekarang, tengah duduk berhadapan. Ralat. Lebih tepatnya mereka berdua sibuk dengan pikiran masing-masing. Fauzia yang sibuk memandangi sekitar dan Kenand yang tengah sibuk membalas chat di ponselnya.
"Ini, mbak. Selamat menikmati," ujar istri penjual nasi goreng menyajikan sepiring nasi goreng yang masih panas dan segelas es jeruk.
"Terima kasih," balas Fauzia dengan tersenyum manis.
"Mas sama mbaknya lagi bertengkar ya?" tanya ibu itu.
"NGGAK," jawab keduanya kompak lalu saling menatap singkat sebelum Fauzia memutuskan kontak matanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/241882355-288-k229109.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Of Us ✔
General FictionWARNING!!! Siapa sih yang nggak pengen punya sahabat? Mungkin menyenangkan apabila memiliki sahabat yang dapat berbagi segala hal. Yang dapat mengerti dan dimengerti. Seperti kisah ini yang menceritakan tentang kisah persahabatan. Kisah tujuh oran...