TIGA PULUH EMPAT

68 11 0
                                    

Happy Reading!

❤❤❤

Bel istirahat berbunyi sejak lima menit yang lalu. Seluruh siswa-siswi berhamburan keluar kelas untuk mengisi perut mereka masing-masing. Tak terkecuali Elisa, Nia, Putri, dan Citra. Kini mereka berempat tengah duduk disalah satu tempat duduk yang disediakan di Kantin.

"Nggak nyesel gue sekolah disini, cogannya banyak!" kata Citra menatap beberapa cowok yang berlalu-lalang.

Takk...

Putri menjitak kepala Citra lalu menyeruput es teh manis pesanannya tadi. "Sekolah itu cari ilmu bukan cari cogan," kata Putri.

Elisa dan Nia hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah kedua sahabatnya itu.

"Bakso gue habis," ujar Nia.

"Kan lo makan! Gimana sih!?" kesal Putri membuat Nia nyengir tak berdosa.

"Lo dari tadi sensi mulu, Put. Lagi dapet ya, lo?" tebak Elisa.

"Iya, baru hari pertama," jawab Putri membenarkan.

"Gue masih nggak habis pikir kalau Devan, Elang, Kenand, sama Sagara jadi berteman," ucap Elisa.

"Iya juga. Padahal kalau diingat-ingat Devan sama Elang tuh gedeg banget sama Sagara," sahut Nia membuat ketiga sahabatnya mengangguk memebenarkan.

"Makin mulus jalan Sagara buat ngedeketin Zia," kata Citra.

"Enak aja! Nggak bakalan gue biarin buaya darat macam Sagara ngedeketin Zia!" sahut Putri.

"Dih, lo emaknya Zia?" tanya Citra.

Elisa menimang-nimang untuk berbicara soal yang Fauzia katakan padanya atau tidak. Dan ia memutuskan untuk bicara. "Zia pernah bilang sama gue kalau dia lagi suka sama cowok," perkataan Elisa membuat tiga orang yang minum itu langsung menatapnya.

"Kapan?" tanya Putri.

"Kok dia nggak bilang sama gue?" ujar Citra.

"Siapa cowoknya?" tanya Nia

Elisa memutar bola matanya malas mendengar rentetan pertanyaan yang keluar dari mulut ketiga sahabatnya itu.

"Nggak tau, dia nggak bilang lebih detail," jawab Elisa memberi jeda. "Dia juga bilang kalau dia udah suka sama cowok ini dari kelas tujuh," sambung Elisa membuat mereka membelalak kaget.

"Anjir! Gue kira selama ini Zia nggak pernah suka sama cowok," kata Citra.

"Lo pikir Zia nggak normal gitu?" tanya Nia sinis pada Citra.

"Bukan gitu maksud gue. Mak-"

"Terus, apa cowok itu suka balik sama Zia?" tanya Putri memotong ucapan Citra.

Elisa menggeleng pelan membuat ketiganya menghela nafas pelan. "Cowok yang dia suka udah punya pacar. Zia lebih memilih menyimpannya sendiri," ujar Elisa.

"Cinta dalam diam?" tebak Putri yang dijawab anggukan oleh Elisa.

Putri bertepuk tangan sebanyak satu kali. "Oke! Kita main tebak-tebakkan siapa cowok yang disukai Zia," katanya bersemangat.

"Nggak ada akhlak lo!" kata Nia menonyor pelan pundak Putri.

"Gue yakin seratus persen bukan Sagara," jawab Elisa membuat mereka tertawa pelan.

"Udah jelas kalau itu," balas Nia.

"Apa mungkin Kenand?" tebak Citra membuat mereka menoleh kearahnya.

Seven Of Us ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang