DUA PULUH DUA

61 11 1
                                    

Jangan Lupa Vote dan Comment...

Happy Reading!

❤❤❤

"Kenapa ngelamun?" tanya Putri pada Nia.

"Nggak! Siapa juga yang ngelamun," bantah Nia.

"Semut juga tau kalau lo lagi ngelamun," ujar Putri duduk di samping Nia.

Mereka berdua duduk di taman sekolah. Sedangkan kelima sahabat mereka yang lain tengah berada di kelas dan di kantin sekolah.

"Lo nggak ke kantin?" tanya Nia mengalihkan pembicaraan.

"Lo sendiri kenapa nggak ke kantin?" balas Putri bertanya.

"Gue nggak lapar," jawab Nia.

Setelah itu mereka berdua diam menikmati angin sepoi-sepoi yang menerpa wajah mereka.

"Terkadang hidup itu memang punya masalah. Kita dituntut untuk menyelesaikan masalah itu," kata Putri memecah keheningan. "Gue tau lo lagi ada masalah, Ni. Jangan dipendam sendiri. Kalau lo nggak mau cerita sama mereka berlima, cerita aja sama gue. Tapi gue nggak maksa, gue tau lo juga butuh privasi," sambung Putri menatap Nia.

Nia menghembuskan nafas pelan. "Put, gue bingung," ujar Nia akhirnya. "Gue bingung sama perasaan gue. Gue sama Athala udah putus dari lama, diri gue pengen buat ngelupain dia. Tapi disisi lain, hati gue mau bertahan buat dia."

"Nia, dari semua masalah kenapa harus soal cinta, sih?" tanya Putri.

"Eh dodol! Lo tadi nanya sekarang gue jawab lo malah protes! Sableng nih anak!" geram Nia tertahan.

"Lo tau sendiri 'kan kalau gue orangnya minim pengalaman cinta-cintaan. Gue aja dari lahir udah jomblo," kata Putri merengut kesal.

"Gue udah terlanjur curhat. Beri solusi!" kata Nia.

Putri menghela nafas pelan. "Apa yang bikin hati lo bertahan buat Kak Athala?" tanya Putri. "Lo masih sayang sama dia?" lanjutnya bertanya.

Nia menjawab dengan mengendikkan bahunya. Putri menonyor kepala Nia dengan gemas.

"Gimana sih!? Bikin orang kesel aja!" semprot Putri membuat Nia tertawa.

"Lihat ajalah kedepannya nanti," tukas Nia lalu berdiri dan berjalan kembali ke kelasnya.

"Nggak ada akhlak tuh bocah! Main tinggal-tinggal aja. Dikira gue apaan!?" gerutu Putri lalu menyusul Nia.

❤❤❤

"Zia, mau kemana?" tanya Nadia ketika melihat Fauzia mengeluarkan binder dan bulpoin dari dalam tasnya.

"Ke perpustakaan. Mau ikut?" jawab sekaligus tanya Fauzia.

"Gue belum ada panggilan hati buat ke perpustakaan, Zi," jawab Nadia membuat Fauzia memutar bola matanya malas.

"Nggak sekalian panggilan ilahi?" kata Fauzia membuat Nadia mendelik padanya.

"Nggak ke kantin dulu?" sahut Eka bertanya.

"Nggak, deh. Gue lagi mode hemat, maklum aja ini udah akhir bulan," jawab Fauzia sambil nyengir. "Tadi gue bawa bekal, nanti istirahat kedua aja makannya," lanjutnya.

Seven Of Us ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang