Enjoy Reading!
❤❤❤
Hari berganti dengan bulan. Ujian Akhir Semester I sudah dilaksanakan sejak satu minggu lalu. Kini seluruh siswa hanya tinggal menunggu keluarnya nilai saja.
"Lo kurang kerjaan, Zi?" tanya Citra yang melihat sahabatnya itu mencabuti rumput taman belakang.
"Iya. Gue bosen nggak ada pelajaran apa pun," jawab Fauzia lalu melanjutkan acara mencabut rumput.
"Daripada lo cabutin rumput mending pijatin gue aja gimana?" sahut Putri bertanya.
"Wani piro?" kata Fauzia yang mendapat lemparan kerikil kecil dari Putri namun lemparannya meleset.
"Nanti sekalian rumah gue ya, Zi," ujar Nia yang tak diindahkan oleh Fauzia.
"Eh, kalian liburan semester mau kemana?" tanya Elisa.
"Pulau kapuk," jawab Putri.
"Di rumah aja. Gue jomblo, takutnya kalo keluar malah bikin macet jalan," jawab Citra tau diri.
"Nggak tau. Nggak kepikiran," jawab Nia. "Lo sendiri?" tanya Nia balik.
"Gue inisiatif mau ajak kalian liburan bareng," jawab Elisa.
"Nggak masalah, asal lo yang bayarin," jawab Citra.
"Oke," kata Elisa membuat mata mereka berbinar. "Di rumah aja lebih baik kayaknya," sambungnya membuat binar di mata mereka redup.
"Citra?" panggil Fauzia.
"Apa?" jawab Citra.
"Ambilin tong sampah itu dong. Ini rumputnya udah kecabut lumayan banyak," ujar Fauzia menunjuk tong sampah yang ada di dekat pohon.
Citra hendak menolak tapi terpotong oleh ucapan Fauzia.
"Nggak usah protes atau lo gue suruh makan nih rumput!" potong Fauzia membuat Citra mendengus sebal.
Dengan setengah hati Citra mengambil tong sampah lalu menyerahkannya pada Fauzia.
"Thanks," ujar Fauzia yang dijawab anggukan oleh Citra.
"Bentar lagi udah semester dua aja," kata Elisa.
"Nggak kerasa ya?" tanya Putri menatap sahabatnya satu-persatu.
"Kerasa, Put. Tiap hari bawaannya pengen rebahan mulu," jawab Citra.
"Cit, disaat lo malas-malasan, banyak orang di luar sana yang mati-matian belajar buat masa depan," ujar Nia bijak.
"INI SIAPA YANG TARUH CACING DISINI!?" jerit Fauzia membuat keempat orang menoleh ke arahnya dengan terkejut. Fauzia sudah berdiri dengan bergidik ngeri.
"Cacing emang tempatnya di tanah kalo lo lupa, Zi," sahut Elisa malas.
"Tapi harus banget muncul waktu gue yang cabut rumput gitu?" tanya Fauzia. Satu hal lagi, Fauzia itu benci sama hewan melata. Bukan takut, tapi geli.
"Bunuh orang dosa nggak sih?" tanya Nia kesal.
Mood Fauzia untuk mencabut rumput hilang begitu melihat cacing tadi. Ia langsung bergabung dengan keempat temannya yang duduk lesehan di bawah pohon.
"Cuci tangan dulu sana!" ujar Elisa.
"Kamar mandinya jauh dari sini," jawab Fauzia.
"Pakek keringat lo aja gimana?" usul Citra.
"JOROK BANGET!" sentak Fauzia dan Putri bebarengan membuat Citra terkekeh pelan.
"Antarin gue ke kamar mandi kalo gitu," ujar Fauzia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Of Us ✔
General FictionWARNING!!! Siapa sih yang nggak pengen punya sahabat? Mungkin menyenangkan apabila memiliki sahabat yang dapat berbagi segala hal. Yang dapat mengerti dan dimengerti. Seperti kisah ini yang menceritakan tentang kisah persahabatan. Kisah tujuh oran...