Jangan lupa vote dan comment ya...
Happy Reading!
❤❤❤
"Zia, lo dimana!? Kita semua udah kumpul di rumah Putri, nih!" seru Nadia ketika panggilan video diangkat oleh Fauzia.
"Maaf, guys. Hari ini gue nggak bisa belajar bareng sama kalian," kata Fauzia diseberang. "Gue ada urusan dadakan," lanjutnya.
"Urusan apaan?" sahut Elisa bertanya.
"Nenek gue mau datang ke rumah," jawab Fauzia. "Udah dulu, ya. Assalamu'alaikum." Fauzia mematikan panggilan video tanpa menunggu jawaban dari sahabatnya.
"Wa'alikumsalam," jawab mereka berenam.
"Nggak semangat gue," keluh Citra.
"Kenapa?" tanya Nia kepo.
"Soalnya nggak ada yang ngomong ngegas sama gue," jawab Citra.
"LEBAY!" sahut Nadia dan Eka bebarengan.
"Udah-udah. Katanya mau belajar bareng," ujar Putri menengahi.
"Oke, kita belajar materi yang udah dikirim sama Zia di grup kemarin," ujar Elisa. "Udah kalian baca 'kan?" tanya Elisa.
"Belum,"
"Udah,"
Jawab mereka berlima bebarengan.
"Gue udah baca tapi nggak paham," ucap Putri jujur, diangguki oleh Eka dan Nadia.
"Gue udah baca dan paham," jawab Nia.
"Gue nggak baca dan gue nggak paham," jawab Citra nyengir.
"Ck! Katanya lo pengen bisa matematika. Tapi baca materi aja nggak mau!" kesal Elisa.
"Iya-iya. Gue baca materinya deh," ujar Citra hendak mengeluarkan ponsel miliknya namun dihentikan Elisa.
"Nggak usah! Biar Nia yang jelasin materinya. Eka sama Citra kalian berdua belajar bareng Nia. Nanti kalau nggak paham kita bahas bareng," putus Elisa yang diangguki semuanya.
"Kalau kita semua disini nggak ada yang paham?" tanya Citra.
"Ya, kita tanya sama Zia," jawab Elisa.
"Kalau Zia sendiri nggak paham?" tanya Citra lagi.
"Lo lama-lama kok ngeselin sih? Dahlah, gue pulang," kesal Elisa merapikan buku-bukunya.
"Eh, nggak usah pulang! Gue cuma bercanda, El," ujar Citra menahan Elisa.
Elisa menghembuskan nafas pelan. "Gue tahu kenapa Fauzia selalu ngegas sama lo," ujar Elisa kembali duduk.
"Kapan belajarnya woy!?" Putri ikut kesal.
"Oke, kita mulai. Sebelum belajar, mari kita berdo'a menurut kepercayaan masing-masing. Berdo'a mulai," ujar Nia.
Mereka berenam menundukkan kepala mereka. "Berdo'a selesai," kata Nia.
Mereka berenam mulai belajar bersama sesekali terlibat percecokan karena perbedaan pendapat. Namun, hal itu tak menyulutkan semangat mereka untuk belajar.
"BTW, Zia lagi ngapain ya?" tanya Citra di pertengahan saat mereka sedang membahas soal.
"Aish! Sekangen itu lo sama Zia?" tanya Eka kesal.
"Gue tanpa Zia tuh ibarat ambulan tanpa uwiw -uwiw," jawab Citra yang sok puitis.
"Huekkk!" Nadia dan Nia berlagak seperti orang muntah karena mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Citra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Of Us ✔
Ficción GeneralWARNING!!! Siapa sih yang nggak pengen punya sahabat? Mungkin menyenangkan apabila memiliki sahabat yang dapat berbagi segala hal. Yang dapat mengerti dan dimengerti. Seperti kisah ini yang menceritakan tentang kisah persahabatan. Kisah tujuh oran...