B a g i a n 4 : Drama
Ternyata semakin lama aku memendam, semakin kuat rasa ini bertahan.
***
"Gimana ini?"
"Gapapa, Nggi. Dia juga maklum kali."
Anggi mengusap bulir air mata yang sedari tadi tidak berhenti mengalir, "Malu, Cimeyy! Gila aja, mau menghilang aja aku dari bumi."
"Udah, yakin sama kita! Sebentar lagi bel, kita masih ada pelajaran seni loh."
Melisa menghapus air mata Anggi layaknya seorang kakak pada adiknya, "Aku yakin Tama nggak akan ngomongin tentang hal ini ke teman-temannya, dia cowo baik."
Itu yang sedari tadi Anggi pikirkan, bagaimana jika Tama menceritakan hal ini pada teman-temannya? Ia tidak bisa membayangkan akan seberapa malu dirinya.
"Iya, Nggi. Gue udah kenal Tama lumayan lama. Dia baik kok, percaya deh sama gue."
Anggi mengangguk, berusaha yakin dengan apa yang teman-temannya katakan, ia membenarkan posisi hoodie Tama yang masih terikat di pinggangnya, lalu memutuskan untuk kembali ke kelas.
"Ayo!"
Jujur saja Anggi sedang berusaha menetralkan jantungnya sekarang, apalagi saat menyadari bahwa Tama tak berhenti menatapnya dari kali pertama ia menginjakkan kaki di kelas.
"Perhatiannya dulu guys! Gue ada info dari wali kelas kita!" teriak Reva, ketua kelas mereka.
Semuanya memusatkan pandangan mereka ke depan kelas, menunggu pengumuman dari Reva yang sedang memanggil Fitri si wakil ketua kelas untuk membantu dirinya.
Fitri mengangguk paham saat membaca secarik kertas yang di titipkan dari wali kelas
mereka pada Reva."Jadi kelas kita terpilih buat menampilkan sebuah drama di pesta ulang tahun sekolah yang bakal di selenggarakan satu bulan lagi,"
jelas Fitri."Anjir? Mepet banget gila waktunya!"
"Tau dah, kok baru di kasih tau sekarang?"
"Dan di jam ini Bu Ratih nyuruh kita untuk mulai diskusi, kalian tau sendiri kan gimana sedikitnya waktu yang kita punya? Jadi sekarang gue akan bagi-bagi tugas, tapi yang terpenting kita harus milih cerita dulu, kira-kira cerita apa? Ada yang punya ide?"
"Drakor boleh nggak, Pit?"
"Nah iya boleh juga tuh!"
"Boleh-boleh aja sih, cuma kita harus punya waktu lebih buat rangkum ceritanya, nggak mungkin kan kita mau nampilin enam belas episode?"
"Disney aja gimana?
Fitri tampak berpikir, "Boleh juga sih itu, ceritanya bagus, punya banyak pesan, dan mudah juga, kita semua pasti tau kan cerita-cerita disney."
"Pit, ketuanya lo aja ya? Gue biar urusin naskah sama bantu-bantu yang lain, gantian lah kali ini lo yang mimpin."
"Iye, tenang aja. Yaudah lo cari tentang cerita disney sekarang juga biar kita bisa langsung nunjuk pemerannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Hati
Teen Fiction"Kalau cuma di liatin doang, nggak akan bisa jadian, Nggi." "Kodrat cewe itu nunggu, kalau lo lupa." Sudah genap satu bulan Anggi Zelina Nayara menyukai teman sekelasnya, lelaki berparas tampan nan mempesona bernama Mark Natama Altezza. Semesta mema...