Bagian 7 : Menjauh?

1K 87 82
                                    

B a g i a n 7 : Menjauh?

Semua tentangmu selalu saja membias dalam imajinku, hingga aku hampir saja lupa bahwa "kita" terlalu indah untuk menjadi suatu hal yang nyata.

***

"Anggi suka sama lo, Tam."

Tama terdiam, tak bisa berkata apapun atas ucapan Fitri barusan. Tama tidak mempermasalahkan perasaan Anggi padanya karena Tama pun juga tau bahwa kita tidak pernah bisa memaksa akan jatuh cinta dengan siapa.

"Harusnya lo tau kan siapa yang lebih pantas untuk di perjuangkan?" peringat Fitri.

"Bukan masalah siapa yang lebih pantas, Pit. Ini semua masalah hati, gue nggak bisa maksa diri gue buat suka sama Anggi."

"Jangan pasangkan gue sama Anggi, gue mengundurkan diri buat jadi Aladdin."

Fitri menatap Tama tak percaya, "Tam? Ini cuma masalah kayak gini dan lo mau keluar gitu aja? Tanggung jawab lo kemana?!"

"Lo mau tanggung jawab sama perasaan Anggi yang nantinya akan semakin terluka kalau dia selalu deket sama gue?"

"Tam, jangan bilang lo mau menjauh?"

"Cuma itu satu-satunya cara, Pit."

"Lo terlalu sibuk buat mendapatkan peran di hidup Femila sampai lo nggak sadar kalau lo sudah berperan di hidup Anggi!" ucap Fitri.

"Lo itu salah satu sumber kebahagiaan dia selama ini, Tam!"

Ucapan Fitri membuat Tama bungkam seketika, apa yang dikatakam Fitri memang benar, tetapi Tama juga tidak bisa menyanggupi dan memaksakan perasaannya untuk menyukai Anggi.

Tama memutuskan untuk kembali ke kelas meninggalkan Fitri yang masih mencoba membujuknya. Di tengah perjalanan ia bertemu dengan Anggi, kedua bola mata Anggi memang mempunyai binar yang berbeda di saat menatap matanya, dan Tama menyesal baru menyadari hal itu sekarang, Tama menyesal sudah melakukan beberapa hal yang pastinya membuat perasaan Anggi semakin besar untuknya.

Ia melanjutkan perjalanannya menuju kelas tanpa menyapa atau memberikan senyuman pada Anggi.

"Lo kenapa? Kok udah balik?" tanya Kelvin pada Tama saat lelaki itu baru saja duduk di bangkunya.

"Anggi suka gue, Vin."

"Hah?"

Bukan suara Kelvin yang baru saja menyeletuk, baiklah mari kita berkenalan dahulu dengan sang pemilik suara. Namanya Reza, salah satu teman dekat Tama di kelas.

"Gue kira dia suka sama gue anjir."

"Lo dapet konsep darimana, Za?" tanya Kelvin heran.

"Habisnya dia suka banget liat ke arah sini, terus waktu gue liatin balik dia nya langsung buang muka, gue kira selama ini dia liatin gue ternyata dia liatin Tama."

"Sabar ya, Za. Lo emang kalah jauh sih sama Tama," ujar Kelvin sembari mengusap bahu temannya.

"Kurang ajar!"

Rahasia HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang