Bagian 29 : Asing

859 88 95
                                    

B a g i a n 29 : Asing.

Tak mengerti apa yang telah terjadi
Kau tak lagi sama,
Engkau bukan engkau.

Dengan Caraku - Arsy Widianto & Brisia Jodie.

***

Seminggu berlalu, dan semenjak hari itu semuanya berubah, entah apa alasannya, namun Anggi merasa sangat asing jika berada di dekat Tama.

Entah karena perasaannya sudah memudar, atau justru sebaliknya?

Anggi tak berhenti meratapi ponselnya, ia berharap akan ada notifikasi dari Tama, sekedar bercerita tentang bagaimana hari ini saja sudah sangat cukup membahagiakan.

Ting!

Tam❤️ :
Aku tidur ya
Night, Nggi.

Sesuai dengan dugaannya, karena dari kemarin hanya ada kata-kata tersebut yang menguasai room chat-nya dengan Tama.

Apa alasannya? Hanya pertanyaan itu yang sedari kemarin menganggunya.

"Lo kenapa sih, Nggi? Daritadi diem mulu," tanya Fitri sembari menghampiri Anggi yang terdiam di atas kasurnya.

Malam ini Melisa, Anggi, dan Fitri sedang berada di rumah Anggi untuk menginap, karena mereka sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama semenjak Anggi menjalin kasih dengan Tama.

"Cerita dong, jangan di sembunyiin gitu," tambah Melisa.

"Gue kangen Tama."

Fitri mengerutkan dahinya, "Anjir? Bucin banget lo, padahal baru aja tadi di sekolah ketemu."

"Bukan gitu, Pit," sanggahnya.

"Terus?"

"Gue emang sehari-hari pasti ketemu Tama di sekolah, tapi semuanya terasa asing, Tama yang dulu selalu memperlakukan gue dengan cara sederhana dan selalu buat gue bahagia itu udah nggak ada, Pit."

"Bentar-bentar, maksudnya Tama udah cuek gitu sama lo, Nggi?"

"Bisa di bilang gitu, dia banyak habisin waktu sama temen-temennya sekarang, setiap kode buat ajak dia jalan, dia selalu nolak dan bilang ada janji sama temen."

"Hm, mungkin perasaan lo aja kali? Namanya hubungan pasti bakal ada saatnya lo berdua masuk ke dalam fase saling cuek satu sama lain, nikmatin aja, asal rasa kalian masih sama, gue yakin semuanya bakal baik-baik aja."

"Justru itu masalahnya, gue ragu kalau rasa kita masih sama."

"Bahkan komunikasi aja sehari bisa dua kali aja ngabarin dia jemput gue sama ucapin selamat tidur."

Melisa mengangguk mengerti, "Nanti coba kamu tanya aja sama Tama, di bicarain baik-baik."

Anggi menghela nafas, "Makasih ya, Ci, Pit, udah selalu ada, sayang banget deh!"

***

"Daripada nunggu Tama yang nggak jelas, mending bareng gue sama Cimey aja lah, Nggi."

Rahasia HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang