B a g i a n 9 : Cemburu?
Jangan menolak apa yang sudah datang, karena rasa selalu datang tanpa berkabar.
***
"Tam!"
Fitri berlari menghampiri Tama, "Lo liat Anggi nggak?"
"Kenapa?"
"Gue mau balik bareng dia, ada yang mau gue omongin," jawab Fitri.
"Di parkiran, kalau dia nanya tentang gue, bilang aja gue balik bareng Femila."
"Tunggu, lo lagi nggak ada janji sama Anggi buat pulang bareng kan?"
Tama menggeleng, "Sebenernya nggak ada, cuma tadi gue nyuruh dia nunggu di parkiran buat pulang bareng, tapi kalau ada yang mau lo omongin sama Anggi, silahkan."
"Terus lo mau pulang bareng Femil?" tanya Fitri lagi.
"Iya, kalau Anggi balik bareng lo."
"Yaudah nggak jadi, lo balik bareng Anggi aja," suruh Fitri.
"Yaudah, gue duluan ya, Pit."
"Iya, hati-hati Tam!"
Tama berjalan menuju ke parkiran untuk menghampiri Anggi yang masih berdiri menunggu kedatangannya.
"Ayo, maaf ya gue mendadak ngajak balik bareng."
"Gue balik sendiri aja, Tam."
"Serius?"
"Iya, ada barang yang mau gue cari dulu."
Tama mengangguk, "Yaudah gue duluan ya, lo hati-hati."
"Iya."
Anggi menghela nafas lega saat motor Tama sudah menjauh dari pandangannya. Ia hanya beralasan agar Tama tidak mengantarnya pulang, bukannya tidak mau, namun Anggi masih terlalu malu.
"Hai, Nggi!"
Anggi menoleh ke arah sumber suara, ia tersenyum tipis membalas sapaan dari perempuan yang beberapa hari ini sudah menjadi teman sebangkunya.
Femila berusaha untuk tetap tersenyum walaupun Anggi menghiraukannya, "Kamu pulang sendiri? Lagi nunggu siapa?"
"Gue pesen ojek online."
"Ohh, oiya gimana-"
"Nggak usah banyak bicara bisa nggak? Gue lagi nggak mood buat basa-basi," ujar Anggi ketus.
Suara deru motor yang menghampiri mereka terdengar jelas di telinga Anggi, hingga akhirnya sebuah suara memecahkan keheningan yang sempat terjadi.
"Fem, ayo buruan!"
"Aku balik duluan ya," pamit Femila pada Anggi.
"Eh, hai Nggi! Ketemu lagi kita."
Anggi tersenyum singkat tak berniat menjawab sapaan dari lelaki yang ada di hadapannya, atau lebih tepatnya lelaki yang tadi mengajaknya berkenalan secara tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Hati
Fiksi Remaja"Kalau cuma di liatin doang, nggak akan bisa jadian, Nggi." "Kodrat cewe itu nunggu, kalau lo lupa." Sudah genap satu bulan Anggi Zelina Nayara menyukai teman sekelasnya, lelaki berparas tampan nan mempesona bernama Mark Natama Altezza. Semesta mema...