Bagian 16 : Pingsan

1K 89 141
                                    

B a g i a n 16 : Pingsan.

Definisi cinta menurut kalian?

***

Tepat setelah tirai ditutup, Anggi pun jatuh di pelukan Tama.

Dengan cepat Tama mengangkat tubuh Anggi ala bridal style menuju ke ruang make up.

"Rapihin kursi dong! Biar bisa kayak kasur!" seru Fitri.

Kelvin pun menata kursi agar Anggi bisa di baringkan di atas sana, setelah sudah tertata dengan baik, Tama pun membaringkan tubuh Anggi secara perlahan.

"Anjrit badannya panas bener!" seru Fitri panik.

Tama menepuk pelan pipi Anggi, namun gadis itu tak kunjung sadar dari pingsannya.

"Bawa rumah sakit aja, Tam. Badannya udah panas banget ini," ujar Melisa khawatir.

"Vin, lo bawa mobil kan?"

"Bawa."

"Tolong anter Anggi ke rumah sakit, gue ngikutin dari belakang pake motor."

"Siap."

"Gue ikut ya!" seru Fitri.

"Aku juga!" tambah Melisa.

"Yaudah ayo!"

"Bareng aku aja, Pit!"

"Ayo, Ci!"

"Thanks ya guys! Gue sama Melisa duluan mau anter Anggi ke rumah sakit."

"Iya, hati-hati ya!"

"Salam buat Anggi nanti."

Mereka pun pergi menuju ke rumah sakit dengan kendaraan masing-masing, Tama dengan motornya, Kelvin membawa Anggi di dalam mobilnya, dan Fitri bersama Melisa menggunakan mobil Melisa.

Sesampainya di rumah sakit, Anggi langsung di tangani oleh para dokter, lalu di pindahkan ke dalam ruang rawat.

"Ada yang punya nomor keluarga Anggi?" tanya Tama.

"Gue ada nomor Kak Na, biar gue aja yang hubungin mereka."

Melisa datang sembari membawa surat dari dokter, "Kata dokter, Anggi kena tifus dan harus di rawat minimal tiga hari."

"Enggak bisa rawat jalan?"

"Enggak, dan jangan. Tau sendiri ngeyelnya Anggi kan? Nanti dia malah gak sehat-sehat."

"Kak Na udah otw kesini."

"Kalian kalau mau pulang, pulang aja udah malem, apalagi Melisa sama Fitri," ujar Tama.

"Enggak-"

"Pulang, Pit. Udah malem, gak baik jam segini masih di luar, Anggi biar gue sama Tama yang jagain," ujar Kelvin.

"Ah- iya, yaudah gue sama Cimey balik dulu ya?" pamit Fitri, gerak-geriknya terlihat salah tingkah membuat Tama menahan tawa.

Rahasia HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang