35

199 24 38
                                    


Fares menarik tangan Zava kasar menuju ke gudang belakang sekolah. Dan mendorong badan Zava hingga terbentur ke tembok. Dan mengkunci pintu gudang itu.

"Shh, aw!!" Ringis Zava kesakitan memegangi sikunya yang lebam.

Fares hanya menatap dingin ke arah Zava, dan Zava bisa melihat amarah Fares terlihat dari pandangannya.

"Lo kok jadi gini sih Res!?" Ujar Zava pada Fares.

"Apa!?" Tanya Fares dengan mata merahnya.
Fares mendekati badan Zava dan mengunci dengan tangannya.

Entah apa yang ada dipikiran cowok ini, Zava tidak tau.

"Mulai sekarang tolong jauhin gue," ujar Fares pada Zava.

Zava bingung dengan perlakuan Fares akhir-akhir ini, kasar dengan siapapun. Bahkan dengan pak Alha dan pak Slamet kemarin dia berani-beraninya berkata kasar dengan guru.

Zava menggeleng kuat, matanya mulai berkaca-kaca.

"Mau nangis? Silahkan!" Bisik Fares membuat dada Zava seketika sesak, dan ingin meneteskan air matanya.

"Kenapa kamu berubah jadi gini sih Res?" Suara Isak tangis Zava.

Fares menatap dalam mata Zava, pikirannya teringat seberapa kejinya Adinata pada ibunya.
Mendengar namanya saja Fares segera ingin menghabisi nya. Tapi dengan cewek didepannya ini apakah Fares akan tega?

Fares menghantam tangannya ke tembok hingga beberapa kali pukulan. Dan menyebabkan tangannya mengeluarkan darah segar.
"Bangasattt!! Arghhhh!!!" Teriak Fares frustasi.

Zava yang melihat itu pun hanya terdiam sembari menangis. Ia tidak tau harus berbuat apa.

"Jangan nyakitin diri lo Res!! Gue enggak paham kenapa lo kayak gini sekarang. Gue juga enggak tau kenapa lo mau gue ngejauhin lo," ujar Zava dengan tangis yang menggelegar.

Fares terkekeh pelan, mendekati badan Zava, dan memegang dagu Zava.

"GUE BENCI LO ZAV!! GUE SELAMA INI CUMAN PURA-PURA SAYANG SAMA LO!!!" Teriak Fares tepat didepan muka Zava. "PAHAM?"

Fares melepas pangutan dagu Zava. Dan berbalik badan membelakangi Zava.
Badan Zava sepenuhnya gemetar, tangisnya pecah kala mendengar ucapan Fares barusan.

"Lo cuman bercanda kan Res? Bilang sama gue Lo cuman bercanda. JAWAB RES!! JAWAB!!" Ujar Zava pada Fares.

Fares membalikkan badannya menghadap ke cewek itu, ia memegang kedua pipi Zava.

"Salah, gue ngomong kenyataan?" Ujar Fares.

Zava menggeleng kuat, ia yakin bahwa ini hanya bercanda. Fares tidak mungkin melakukan ini, ia percaya Fares tulus sayang Zava.

"Fares, ini bukan kamu, kamu kenapa? Coba cerita ke aku. Aku tau kamu suka aku udah lama kan? Kamu tulus sayang sama aku kan? Iya kan Fares? Ini kamu cuma ngeprank aku kan?" Ujar Zava lembut, memegang kedua pipi Fares.

Fares meneguk ludahnya, ia menatap mata sayu Zava, hati dan pikirannya saling bertumbuk bertolak belakang. Ia melihat ketulusan dalam mata Zava. Tapi harga diri ibunya?

Dengan tangan gemetar Fares mendorong kuat badan Zava, dan menjambak rambut Zava.

"Fares!!! Sakit Res!!! Res!!!!" Ringis Zava berteriak kesakitan.

"Res lepas Res!! Sakit!!" Ujar Zava namun tidak didengar oleh Fares, ia menjambak rambut Zava lebih kuat.

"Hubungan kita berhenti disini Zav. Gue enggak cinta sama lo, gue cuma pura-pura sayang sama lo," ujar Fares sambil menjambak rambut Zava.

ZAVARA [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang