12

300 80 48
                                    

Hai guys gimana kabar kalian?

"Aku janji akan membaca cerita ini sampai part terakhir dan me votenya jika aku suka ceritanya"

Nahh lohh kalian udah janji,janji harus ditepati yah guys 😂canda janji

Udah yuk basa basinya kita capcuss ke ceritanya let's go 🔥

Happy birthday,eh salah happy reading 🌟

"Udah napa Zav marahnya," ujar Frian

"Gue tuh risih Yan, gue ga butuh lo jagain gue, gue udah gede Yan, dan Lo itu bukan siapa-siapa gue kan? Lo cuman sebatas temen gue yan, gak lebih," ujar Zava menekan kalimat gak lebih.

"Gue sebenarnya ga mau ngejauhin Lo Yan, tapi gue harus ngejauhin Lo, karena Lo itu ganggu hidup gue Yan!" Sambung Zava yang membuat Frian terdiam panjang .

Memang saat Zava pulang setelah pergi dengan Fares, Frian sudah menunggunya dan menyuruh Zava pulang, membuat Zava risih akan perlakuan Frian kepada Zava saat itu.

"Terus gue harus ngapain Zav? Biar kita bisa deket kayak dulu lagi," ujar Frian membuat alis Zava menekuk menatap Frian.

"Deket? deket gimana maksud Lo? kita itu deket cuman sebagai sahabat Yan gak lebih,"

"Iya gue tau Zav, maaf, sekali lagi gue minta maaf kalau Lo mau Deket sama Fares oke silahkan tapi izinin gue jadi temen Lo yang dulu itu Zav, gue janji gue akan mencoba buang rasa ini jauh jauh, tapi plis Zav jangan jauhin gue, Lo itu temen satu satunya yang sangat gue sayang Zav, yang bisa ngertiin gue, gue ga mau kehilangan lo, gue kangen sama Lo Zav, gue akan dukung Lo sama Fares, Lo suka kan sama dia?" ujar Frian memegang kedua pipi Zava.

Sebenarnya apa yang dikatakan oleh Frian memang cukup berat baginya, tapi jauh dengan Zava lebih berat baginya.

Zava menatap laki-laki itu sebentar lalu mengalihkan pandangannya.
Mendengar itu pun Zava tersenyum, Zava tidak kuat ingin memeluk Frian yang sudah lama tak memeluk, bercerita dan bercanda bersamanya.

"Kenapa senyum-senyum? Ini lagi adegan sedih Zav" Sindir Frian melihat Zava tersenyum senyum sendiri.

Zava memeluk Frian, seketika Frian terkejut serta bahagia, karena berarti Zava sudah memaafkan Frian.

"Gue kangen sama lo Jing," ujar Zava dibalik pelukan Frian.

"Apa lagi gue, sekian lama gue cari cara biar Lo maafin gue, akhirnya Lo maafin gue, terhura gue, hiks, hiks," ujar Frian terharu

"Ihh apaansih Yan lebay tau gak?" ujar Zava menampol Frian.

"Jadi lo udah maafin gue kan?"

Zava menganggukkan kepalanya.

"Yess, gimana kalau nanti malam kita buat pesta kecil buat rayain kembalinya persahabatan kita? sekalian tuh ajak Fares," ujar Frian

"Mau mau, eh tapi jangan ajak Fares deh, kita rayainnya bertiga aja, lagian udah lama banget kita gak ngumpul ngumpul kan?" Ujar Zava pada Frian

"Okey deh, tapi mau dimana?" Tanya Frian pada Zava

"Dirumah gue aja, sekalian nginep, tapi lo tidurnya dikamar tamu," ujar Zava

"Siap Bu bowssss," ujar Frian dengan tangan hormat pada Zava.

"Lo beritahu Araya yan"

"Okey gue vc nih," Frian mengambil handphone nya dari saku celananya lalu menghubungi Araya lewat video call.

ZAVARA [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang