13

274 82 40
                                    

Keesokan harinya matahari seolah memancarkan cahaya ke rumah Zava hingga menembus jendela kamar Zava.

"Zav, jangan senterin gue dong, gue masih ngantuk nihh," ujar Araya mengolet menendang tubuh Zava.

Zava terbangun, "ihh apaansih sih Ar," Zava melihat jam sebentar "what? udah jam setengah tujuh?"

"Araya, bangun woyy, kita telat nihh"

Mendengar itu pun Araya bangun, dengan kaget lalu berlari menuju kamar mandi Zava.

"Ehh Ar gue dulu yang mandi!" Teriak Zava, Araya tidak menghiraukan kan Zava.

Zava memilih mandi dikamar mandi lain, dan saat turun tangga, Zava melihat Frian yang sudah rapi duduk diruang makan bersama mbokde.

"Kok Lo gak bangunin gue sih Yan?" Ujar Zava pada Frian

"Gue kira Lo udah bangun," ujar Frian cuek.

"Bangun apaan? hahhh? liat nihh mandi aja belum!"

Frian tidak menjawab pertanyaan Zava, hanya melirik sebentar lalu melanjutkan sarapannya.

"Kenapa juga mbokde gak bangunin Zava?" Ujar Zava

"Mbokde tadi kepasar neng," ujar mbokde.

Zava kesal lalu kekamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Flashback on*
Jam 04.30 Frian bangun lalu membersihkan badannya.
Setelah siap Frian berniat membangunkan Zava dan Araya.

Frian melihat Zava yang tertidur pulas.

"Fares, gue sayang sama Lo, Lo serius kan sama gue?" Zava mengigo memegang tangan Frian.

Frian duduk disebelah Zava,mengelus rambut Zava dengan lembut agar tidak bangun.
Tadinya Frian mau membangun kan Zava, tetapi niatnya untuk membangunkan Zava tidak jadi,karena tak mau menggangu Zava yang sedang tertidur pulas memimpikan Fares.

"Gue tadi mimpiin Lo, tapi taunya Lo mimpiin Fares, hahaha, lucu ya? I love you Zav," Frian mencium kening Zava. Lalu keluar dari kamar Zava.

Saat Frian membuka pintu untuk keluar, Frian mendapati mbokde kaget.

"Ehh, den Frian ngapain dikamar neng Zava?" Bisik mbokde.

"Sssttt, gak ngapa-ngapain kok mbok, tenang aja Zava masih aman," ujar Frian berbisik.

"Mbokde mau bangunin Zava?"

"Iya den, nanti neng Zava marah kalau gak dibangunin,"

"Mendingan gausah deh mbok, kasihan tuh pasti tadi malam dia begadang sama Araya, dia juga lagi mimpiin pacarnya mbok," ujar Frian

"Emangnya neng Zava punya pacar?"

"Iya mbok," ujar Frian sedih.

"Siapa? kok mbokde gak tau?"

"Fares mbok"

"Owalahh den Fares to, memang den Fares akhir-akhir ini deket sama Neng Zava, tapi den Fares keliatan baik, bisa jaga neng Zava, walau agak urak urakkan," kekeh mbokde.

"Aduhh," ujar Frian memegang dadanya.

"Kenapa den?"

"Mbokde menyakiti hati Frian,"

"Ihh kirain mbokde den Frian sakit," ujar mbokde

"Canda mbok"

"Yaudah kalau gitu mbokde masak dulu ya den"

"Oh iya nanti kalau neng Zava marah sama mbokde gimana?" Ujar Mbokde menghentikan langkahnya.

"Nanti bilang aja, kalau mbokde ke Pasar," ujar Frian.

ZAVARA [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang