38

158 16 5
                                    

Yeayy! Akhirnya aku up lagi nihh✨
Sebelum baca part ini, pincet bintangnya dulu yup jangan lupa, okey makasih🖤


"Emang gue nggak ngerti apa-apa! Tapi gue yakin bokap gue nggak mungkin ngelakuin itu ke nyokap lo Res," ujar Zava.

"Lo tau apa Zav?" Ujar Fares mendekati badan Zava.

Zava berjalan mundur lantaran cowok itu berjalan mendekati badannya.

"Apa perlu gue ceritain semuanya biar lo paham?" Tegas Fares memegang kuat bahu kecil Zava.

Zava hanya menunduk dengan mata terpejam,
Mencengkeram kuat ujung roknya, menahan sakit akibat cengkraman kuat tangan Fares.

"LO GAK TAU PERASAAN GUA ZAV!!" ujar Fares pada Zava masih mencengkeram kuat tangan Zava.

Zava hanya menunduk menahan sakit pada tangannya.

"IYA, EMANG GUE GAK TAU. TERUS KENAPA? LO JUGA ENGGAK TAU KAN GIMANA PERASAAN GUE!?" Sarkas Zava dengan badan gemetar.

Zava berusaha melepaskan cengkraman tangan Fares. Namun kalah kuat.

Mendengar itu pun Fares diam. Ia menatap lekat mata Zava. Mata Fares memanas.

"Gimana perasaan lo? Seneng kan? Lo bisa ngerasain keluarga yang utuh, bisa ngerasain ini itu. Sedangkan gue?" Ujar Fares.

Zava menggelengkan kepalanya, "utuh? Gue kehilangan sosok ibu Res!! Lo bilang utuh?" Ujar Zava meneteskan air mata.

"ITU JUGA SALAH ADINATA ZAV!! BOKAP LO SENDIRI!!" ujar Fares.

"Enggak! Bokap gue gak mungkin kayak gitu!" Ujar Zava.

"Terserah! Lo mau percaya atau enggak!" Ujar Fares mendorong badan Zava.

Saat Fares mau meninggalkan area rooftof, Zava berlari menuju pinggir rooftof gedung.

"Hidup gue udah nggak ada artinya lagi," ujar Zava dengan Isak tangisnya.

Fares yang mendengar itu pun menghentikan langkahnya dan melihat kebelakang, melihat Zava yang sedang berada di ujung rooftof.

"Gak ada yang ngelarang lo loncat!" ujar Fares.

Mendengar itu pun Zava melangkah maju diujung rooftof gedung yang tinggi itu.

"Lo pikir setelah lo loncat masalah lo selesai gitu?" Ujar Fares.

Zava tidak menjawabnya. Dengan Isak tangisnya ia mengangkat satu kakinya. Badannya gemetar melihat betapa tingginya gedung itu.
Zava menutup matanya. Ia menghela nafas panjang dan....

"Bye res,"

Grappp!
Zava merasakan pelukan erat dari belakang, yang mencegahnya agar tidak loncat dari rooftof. Ia langsung tersenyum lebar, ia yakin bahwa Fares tak ingin Zava pergi.

"Gue tau lo sayang sama gue. Lo gak mau kehilangan gue kan?" Ujar Zava

"Udah, jangan sok-sokan ngehindar dari gue Res. Gue tau lo sayang sama gue," kekeh Zava.

"Zav," ujar seseorang yang memeluk Zava dari belakang.

Zava memutar badannya. Ia tersentak, ternyata yang menyelamatkannya bukan Fares. Melainkan Frian. Tapi kenapa Frian bisa kesini?

"Frian?" Tanya Zava ketika melihat cowok itu. Zava mengedarkan pandangannya tetapi sudah tidak ada Fares disitu. Berarti jika Frian tidak datang tepat waktu, Zava benar-benar akan kehilangan nyawanya.

"Gila lo Zav!?" Ujar Frian pada Zava.

"Dimana otak lo? Hah!?" Tegas Frian lagi membuat Zava seketika tersentak kaget.

ZAVARA [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang