15

280 57 68
                                    

Malam ini Zava akan ke rumah Fares. Katanya akan ada pesta dirumahnya. Sudah hampir 10 menit Zava menunggu jemputan dari Fares. Outfit yang digunakan Zava saat ini cukup sederhana, tetapi tetap membuat Zava terlihat cantik.

Tak lama kemudian Fares datang dengan mobil hitamnya. Saat keluar dari mobil aura cowok itu terlihat berkali kali lipat lebih keren dengan memakai jas hitam dengan kemeja putih.

-"keren amat pacar gue, mana gue cuman pake baju kayak gini lagi"-batin Zava cengo melihat Fares.

"Udah siap?" Tanya Fares

Zava masih tercengo melihatnya.

"Hei" Fares membuyarkan lamunan Zava

"Ehh, ini beneran Lo res?"

Fares hanya berdehem.

"Gimana keren kan? gak nyesel juga kan Lo pacaran sama gue?" Ujar Fares menunjukkan outfit nya.

"Iya Res, tapi aku gak makai gaun, gimana kalau aku ganti baju dulu?" Ujar Zava

"Eh engga usah, Lo cantik pake gini, simpel tapi menarik," ujar Fares yang membuat Zava bersemu.

"Yaudah yok," ajak Fares pada Zava.

Fares membukakan pintu mobil untuk Zava.

"Silahkan masuk tuan putri," ujar Fares membukakan pintu mobil untuk Zava.

"Makasih pangeran kodok ku," ujar Zava

Fares mencubit hidung Mancung Zava.

Ternyata dibalik sifat Fares yang dingin dan kasar, Fares adalah cowok manis yang humoris.

Mereka menuju rumah Fares. Sampai disana terlihat banyak orang dengan busana rapi.

"Emang ada acara apa sih Res?" Tanya Zava pada Fares.

"Nanti kamu juga tau"

Fares  mengulurkan tangannya pada Zava.
Mereka masuk ke dalam. Pestanya cukup meriah seperti akan ada orang menikah/lamaran. Tetapi bukannya Fares terlihat senang dengan pestanya malah terlihat seperti tidak senang dengan pestanya.

"Kenapa cemberut gitu?" Tanya Zava pada Fares.

Fares hanya diam, lalu tersenyum pada Zava.

"Nah gitu dong senyum, eh btw bunda kemana?" Ujar Zava.

"Bund-" perkataan Fares terpotong oleh seseorang yang baru saja datang.cowok itu adalah Devan.

"Hai"

"Eh kak Devan juga ada disini?" Tanya Zava

"Iya dong ini kan juga acara papa gue," ujar Devan.

Zava bingung dengan perkataan Devan.
Dan Fares tetap diam tidak bicara apapun.

"Maksudnya kak Devan?" Ujar Zava

"Iya ini acara lamaran papa sama tante Rani (bunda Fares)," ujar Devan

"Bunda mau tunangan res?" Tanya Zava pada Fares. Dan Fares hanya menganggukkan kepalanya.

"Kok Lo gak bilang dari tadi? kan aku bisa beli hadiah buat bunda" ujar Zava histeris.

Fares hanya diam, tidak mengatakan apapun.
Lalu menarik tangan Zava menjauh dari Devan. Dan Devan masih diam ditempat membawa satu gelas minuman dan memainkannya.

"Lo liat aja Res, gue atau Lo yang akan kalah," ujar Devan menguatkan penganan gelas.

Acara lamaran telah dimulai, tetapi sedari tadi Zava tidak melihat senyuman dari seorang Fares.

ZAVARA [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang