36

186 15 17
                                    

Frian melempar tasnya kasar ke arah punggung Fares. Pagi ini Frian datang ke kelas Fares, dengan rasa kecewa akibat Fares tidak bisa menjaga dan mencintai Zava seutuhnya.

Fares terkekeh ringan menangkap tas Frian lalu melemparkannya kembali ke Frian.

"Kenapa lo? Ada masalah sama gue?" Ujar Fares pada Frian.

"Mana janji lo? Hah!?" Tunjuk Frian didepan muka Fares.

"Janji apa maksud lo? Ngomong yang jelas!" Tegas Fares.

Frian yang tak kuasa menahan amarahnya, lalu menarik kerah baju Fares.

"Brengsek!" Ujar Frian lalu memukul rahang Fares kuat. Namun Fares hanya diam tidak membalas Frian.

"Hey! Hey! Masih pagi woyy!!" Teriak Tian yang baru saja memasuki kelasnya dan mendapati keributan antara Fares dan Frian.

Risky menahan Frian. "Istighfar Yan, masih pagi," ujar Risky menenangkan Frian.

"Gue tunggu lo nanti digudang belakang sekolah," ujar Frian pada Fares, lalu pergi meninggalkan kelas Fares.

Fares mendudukkan badannya, ia mengusap wajahnya.

"Lo balikan sama Tiara?" Tanya Tian membuat sang empunya menoleh tajam pada Tian.

Risky menyenggol lengan Tian agar diam.

"Nggak ada cara lain," ujar Fares menjawab pertanyaan Tian.

"Jadi lo beneran mau ngelepas Zava?" Tanya Tian lagi.

°°°

Sedangkan dilain sisi Zava berangkat ke sekolah dengan malas. Jam sudah menunjukkan pukul 07.16 menit pertanda bahwa pelajaran sudah dimulai. Zava mengetuk pintu kelasnya. Dan dibukakan oleh guru yang mengajar jam ini.

"Kenapa kamu terlambat Zava," ujar Bu Fatma melirik jam dinding didepannya.

"M-maaf Bu, tadi macet," jawab Zava sembari menundukkan kepalanya malu.

"Macet?" Tanya Bu Fatma. Bu Fatma hafal betul dengan rumah Zava, rutenya saja tidak melewati jalan raya yang besar, tapi kok bisa macet?

"Iya Bu," ujar Zava.

"Hahahahah, kamu mau menipu saya?" Ujar Bu Fatma.

"Udah Bu, suruh duduk aja, kasihan jam ibu nanti terbuang sia-sia," ujar Frian.

"Enggak Frian, ini telatnya hampir setengah jam loh?" Ujar Bu Fatma.

"Kamu saya hukum, ayo ikut saya," ujar Bu Fatma menyeret Zava ke kamar mandi.

Ya, Zava dihukum oleh Bu Fatma untuk membersihkan kamar mandi. Sungguh hari yang sial menurut Zava.

"Kamu bersihin kamar mandi ini sampai kinclong, baru boleh ikut pelajaran saya," ujar Bu Fatma lalu pergi meninggalkan Zava sendirian di toilet.

"Huekkk!!" Zava menutup hidungnya saat mengambil sikat toilet.

"Kenapa sih hidup gue gini amat!" Ujar Zava sembari menyikat lantai toilet.

"Gak bokap, gak temen, gak guru, gak pacar, ehh ralat, maksud gue gak Fares, semua bikin gue seperti orang yang paling menyedihkan didunia sih?!" Omel Zava sembari menyikat lantai toilet.

Brott....!!

Terdengar suara orang yang sedang pup ditoilet sebelah yaitu toilet cowok.

"Aduhhh!! Siapa sihh? Masi pagi udah transfer," ujar Zava lalu menutup pintu toilet cewek, sembari mengipasi hidungnya.

Zava melanjutkan hukumannya, menyikat lantai toilet hingga bersih. Padahal toilet itu sangat luas, bagaimana ia bisa menyelesaikannya. Zava putus asa. Ia berniat tidak melanjutkan menyikat lantai toilet itu.

ZAVARA [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang