27 - Voli & Hoodie.

1.9K 201 9
                                    

Ketika aku memandang matanya, ada yang berdebar di dalam sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika aku memandang matanya, ada yang berdebar di dalam sana. Aku sadar ini jatuh cinta, tapi semesta saja tak rela jika rasa ini berbicara.
—Ghama Dewa Baskoro.

🦋

Waktu lima belas menit dihabiskan Lentera untuk melamun. Gadis itu menghela napas panjang dan menatap Hoodie milik Dewa. Lentera sudah mencucinya, tetapi wangi parfum dari pakaian itu masih begitu terasa. Kembali mengingatkan Lentera dengan sosok Dewa, lelaki yang selama ini mengisi sisa ruang kosong di otaknya.

"Mau ikut nggak lo?" tanya Senja ngegas sembari berkacak pinggang.

Lentera mendongak. "Ke mana?"

"Ye si bego, ya lihat pertandingan voli atuh si Eneng mah gimana," jawab Senja gregetan. Senja tau jika Lentera menginginkan melihat pertandingan itu, tetapi terhalang oleh rasa bersalah yang gadis itu miliki.

Lentera masih bergeming tak menanggapi. Senja berdecak, beralih menarik Lentera untuk berdiri dan memakaikan Hoodie Dewa yang tampak pas di tubuh Lentera. "Ck! Ngelakuin kesalahan satu kali aja nggak papa kali. Taksa juga nggak bakalan tau. Ayo, Ra," ajak Senja sembari menarik-narik lengan Lentera yang entah mengapa masih berdiri di tempatnya.

"Ish, Senja ... Kamu nggak tau jadi aku bakal gimana? Seharusnya aku di sana buat Taksa, bukan buat Dewa. Gimana coba kalau aku dipandang cewek nggak tau diri? Ish," curhat Lentera sembari menghentak-hentakkan kakinya.

"Ya pantes sih lo disebut kayak gitu. Lagian lo suka sama Dewa jadiannya sama Taksa! Aneh lo! Kayak gue dong, tetep setia sama Fajar walaupun dia nggak lihat gue sama sekali!" ujar Senja sombong dan terkesan memojokkan Lentera.

"Itu mah ngenes! Bedain dong!" seru Lentera lalu berlalu pergi.

"Y-ya nggak usah dijelasin kali!" teriak Senja lalu ikut menyusul Lentera.

Hari ini sekolah diliburkan. Semua siswa dan siswi SMA Merlion diperbolehkan untuk melihat pertandingan voli itu. Lentera dan Senja pergi menggunakan sepeda. Sepanjang perjalanan, Lentera tersenyum sendiri. Senja yang membonceng Lentera bergidik ngeri ketika matanya tak sengaja melirik Lentera.

"Stress ya lo?" tuduh Senja.

Lentera tergagap. "Nggak. Udah fokus aja. Nanti nabrak."

Sayangnya, seekor kucing berlari di depan mereka begitu cepat dan tanpa ditanya lagi Senja yang panik langsung membelokkan sepeda mereka dan menabrak pohon. Lentera mengusap pantatnya, begitupun dengan Senja. Sakitnya memang tak seberapa, tetapi malunya mungkin sudah sampai ubun-ubun.

"Senja ... ish," gerutu Lentera sembari membenarkan pakaiannya.

"Rem sepeda lo blong sat!" kata Senja kesal.

Mereka berdua akhirnya berjalan dengan menahan rasa malu. Apalagi dengan dahi Lentera yang memerah dan sedikit benjol karena terbentur aspal. Mereka memasuki wilayah pertandingan dan segera mencari tempat duduk. Lentera menutupi wajahnya dengan tudung Hoodie milik Dewa.

KAKAK KELAS [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang