26 - Kasmaran.

2K 205 16
                                    

Benar, aku mencintainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Benar, aku mencintainya.
Kakak Kelas.

🦋

Entah apa yang membuat Dewa tak langsung membawa Lentera pulang. Lelaki itu berjalan di samping Lentera yang sedari tadi hanya diam. Merasa bosan, Dewa merampas ponsel Lentera membuat gadis itu terkejut.

"Ke--"

"Diem," potong Dewa sembari mengotak-atik ponsel gadis itu.

Lentera mendengkus. Dia memilih untuk mengamati pemandangan di malam hari yang terasa begitu indah saat ini. Lentera menoleh ketika ada sesuatu yang memasuki telinga kirinya. Sebuah headset ternyata. Lagu dari HIVI yang bertajuk Siapkah Kau 'Tuk Jatuh Cinta Lagi mulai terputar. Lentera tersenyum, menikmati lagu itu dalam sunyinya malam bersama Dewa. Dewa pun sama. Entah mengapa ada rasa menggelitik, senang dan geli menjadi satu. Ah, mereka sedang kasmaran ternyata.

"Meski bibir ini tak berkata
Bukan berarti 'ku tak merasa
Ada yang berbeda di antara kita

Dan tak mungkin 'ku melewatkanmu hanya karena
Diriku tak mampu untuk bicara
Bahwa aku inginkan kau ada di hidupku," nyanyi Dewa dan Lentera berbarengan.

Dewa dan Lentera diam sejenak. Mereka tak menyangka jika mereka bisa bernyanyi bersama. Dewa menoleh lalu tersenyum. "Kalau lo suka sama seseorang, lo bakalan gimana, Ra? Diam atau memilih untuk bicara?" tanya Dewa. Tatapannya kembali lurus ke depan ketika Lentera menatapnya.

"Kalau Lentera bilang suka ke orang yang Lentera suka itu berarti bohong. Karena ketika Lentera suka ke satu orang, Lentera memilih untuk diam. Lentera takut kehilangan momen sama orang itu," jawab Lentera.

Lagi dan lagi Dewa menyunggingkan senyum. Sungguh, Dewa benar-benar tak menyangka jika dirinya dan Lentera mempunyai alasan yang sama untuk tidak mengungkapkan rasa sukanya pada seseorang. Dewa menghentikan langkahnya membuat Lentera juga ikut berhenti.

"Gue suka sama seseorang, Ra. Tapi gue enggak berani bicara. Menurut lo gimana?"

Lentera menaruh jari telunjuknya di dagu seolah-olah sedang berpikir. "Emm ... itu terserah Kakak sih sebenarnya. Kalau Kakak diam terus ya dia nggak bakalan tau. Tapi kalau menurut Kakak memendam lebih baik, ya udah."

Dewa kembali melanjutkan langkahnya. Dia mengangguk mengerti. Setidaknya, dia sudah mengungkapkan perasaanya walau berkedok curhat. Ah, andai saja Lentera tau.

"Emang siapa yang Kakak suka?"

Dewa kembali menghentikan langkahnya. Dia menghembuskan napasnya berat. Lalu kembali melanjutkan langkah membuat Lentera mengerutkan kening tak mengerti. "Siapa, Kak?" ulang Lentera mulai kepo.

Lo, Ra. Lo yang gue suka, batin Dewa kesal. "Ada," jawab Dewa tak mengikuti kata hatinya.

"Berarti bukan Kak Maula dong yang Kakak suka?" Lentera kembali bertanya. Rasanya Lentera kurang puas dengan jawaban Dewa.

KAKAK KELAS [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang