XXVI

830 111 17
                                    

Tarik napas ... hembuskan.
Tersaji hampir 1500 words.
Hic, imus!

Di dalam sebuah mercusuar, seseorang dengan teropong panjang mengamati sesuatu yang berada pada laut, dekat dermaga Tropski Val.

"Bukankah itu kapal dari Mundo?" Gumamnya.

Nampak biasa saja. Tapi setelah diamati, ternyata kapal itu tak bergerak, hanya diam di tempat. Begitu juga posisinya, miring. Tak berselang lama, terlihat pula sebuah tanda. Kain putih yang dikibarkan.

"Gilmor! Angkat jangkar! Siapkan layar! Ada masalah dengan kapal Mundo!"

"Baik Grik!"

Tak butuh waktu lama. Mereka meninggalkan pesisir. Setelah lepas pantai, Grik dan lima kawan lainnya, termasuk Gilmor, merasakan keanehan. Ombak terasa lebih tinggi, angin bertiup kencang, lalu hujan dan petir beriringan.

 Ombak terasa lebih tinggi, angin bertiup kencang, lalu hujan dan petir beriringan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sejak kapan badai hanya berdiam diri di laut? Dan tak nampak pula di pesisir." Kapal mereka terombang-ambing kuat,miring sana-miring sini, air bahkan hampir memenuhi ke dek mereka.

"Semoga kita jadi menolong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Semoga kita jadi menolong." Berkat pengalaman dan sepak terjang mereka di laut. Akhirnya Grik dan kawan-kawan tiba di samping kapal Mundo yang sudah terbalik, menjadi bangkai. Beruntung, para awak kapal sudah menjauh dari sana, bergantung pada sekoci yang nereka tumpangi.

Dalam kurun waktu yang cukup cepat. Kapten dan anak buahnya, berpindah ke kapal Grik. Tanpa banyak kata, mereka kembali ke dermaga. Walau susah payah. Hampir juga kapal Grik terbalik, saking ganasnya badai. Kekuatan alam yang luar biasa bagi manusia macam Grik.

"Kapal kami bocor sejak dari tengah laut. Aku yakin ada sesuatu yang menabrak."

"Aku melihat ekornya." Tukas anak buah Miryan sang Kapten.

"Seperti apa bentuknya?"

"Daun, aku yakin itu."

"Magna."

"Grik, itu cuma legenda." Sanggah Miryan.

"Aku melihatnya dulu ketika masih remaja, di sekitar pulau kecil dekat sini. Tapi, dia sama sekali tidak menyerang. Kepala ular, tubuh naga, dengan punuk berduri, dia bisa mengeluarkan listrik. Ukuran Magna tidak main-main besarnya."

ᴅᴇ ʟᴜᴄᴇ ᴇɴᴛʀᴇʟʟᴀ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang