Part 4

1.2K 181 13
                                    

Pagi ini Jennie telah siap dengan pakaian kantornya, ia menyiapkan sarapan untuk adik tercintanya dengan telaten.

"Pagi kak." Sapa Jeno yang baru bangun.

"Pagi, kok baru bangun jam segini? Nanti kamu telat loh jen." Ucap Jennie.

"Ngantuk banget kak, semalem ngerjain tugas." Dengus Jeno.

"Yaudah sekarang kamu mandi, terus sarapan." Suruh Jennie di angguki Jeno.

Jennie tersenyum menatap adiknya yang telah tumbuh begitu pesat, bahkan tinggi badan jeno melebihi Jennie hingga terlihat seperti jennie lah adiknya.

***

"Makan pelan-pelan jen." Tegur Jennie.

"Lapar kak hehe."

"Bentar lagi kamu UN, cepet banget sih tumbuhnya kan kakak masih pengen ngurus bayi Jeno." Dengus Jennie sambil mengusap rambut sang adik.

"Aku bakalan tetep jadi bayi kaka." Ucap Jeno membuat Jennie gemas.

"Gemes banget sih, adik siapa." Gemas Jennie sambil mencubit pipi sang adik.

"Kak Jeno mau ngomong sesuatu." Ucap Jeno serius.

"Apa hmm?" Tanya Jennie.

"Aku udah gamau jadi Arsitek." Ucap Jeno membuat Jennie terkejut.

"Loh kenapa? Itukan cita-cita kamu dari kecil?"

"Aku mau jadi dokter." Ucap Jeno yakin.

"Alesannya?" Tanya Jennie.

"Aku mau jagain kakak, aku mau mau bantu orang-orang sakit diluar sana." Ucap Jeno.

Jennie tersenyum kecil lalu mengelus lembut rambut Jeno.

"Apapun itu, kakak selalu doain yang terbaik buat kamu." Ucap Jennie.

"Makasih ya kak, aku berangkat dulu ya kak." Pamit Jeno.

"Hati-hati jangan ngebut!" Tegur Jennie.

"Iya bos."

"Uang bekelnya udah di tas." Ucap Jennie sedikit berteriak.

"Iya kakak."

****
"Woy bengong mulu lo!" Tegur Jennie pada sahabatnya yaitu Yeri yang sedang menatap kosong layar komputernya.

"Mati gue jen." Lirih Yeri.

"Napa dah? Lo udah ada firasat mati?" Tanya Jennie.

"Iya Jen, kayanya bentar lagi." Ucap Yeri pasrah.

"Hush! Sebarangan lo! Napa sih?" Tanya Jennie.

"Proposal buat nanti sore datanya hilang." Rengek Yeri.

"Kok bisa?" Kaget Jennie.

"Gue gak tau, tiba-tiba datanya ilang semua." Ucap Yeri lesu.

Yeri menenggelamkan wajahnya dilipatan tangannya.

"Napa temen lo?" Bisik Jungwoo pada Jennie.

"Datanya ilang."

"Data apaan?" Bingung Jungwoo.

"Data buat meeting sore ini." Jelas Jennie.

"Mati lo yer." Ucap Haechan yang tiba-tiba datang.

"Berisik lo." Kesal Yeri.

Istri Pengganti (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang