Part 8

1.1K 192 33
                                    

Taeyong meremas gelas yang ada genggamannya, rasa kesal dan sakit hati masih terbayang sejak Jaehyun mengatakan bahwa Jennie adalah calon istrinya.

"Bahkan dia udah nikah sama Hana, gimana bisa dia nikahin Jennie." Geram Taeyong.

"Lo kenapa yong?" Tegur Yuta yang melihat sahabatnya yang terus melamun.

"Gak papa, gua mau balik. Mood gua lagi gak baik." Ucap Taeyong lalu mengambil Jasnya.

***

"Sepertinya kamu sama Taeyong bukan sekedar dekat biasa." Sindir Jaehyun.

"Kami hanya rekan kerja." Jawab Jennie singkat.

"Jangan buat rumor aneh-aneh, sebentar lagi pernikahan kita. Saya tidak mau ambil pusing sampai ada rumor kalau kamu dengan pria lain." Ucap Jaehyun dingin.

"Baik."

"Terimakasih tumpangannya pak Jaehyun." Ucap Jennie lalu meninggalkan Jaehyun.

Jaehyun menghela nafasnya, selalu saja begini fikirnya. Selalu ia mengatakan hal-hal yang tak mau ia katakan pada Jennie.

Jaehyun melempar tasnya lalu merebahkan badannya di sofa.
Hana yang melihat suaminya telah sampai langsung menemui Jaehyun.

"Jae, cape ya? Aku buatin kopi
Mau?" Tawar Hana.

"Gausah, aku mau istirahat aja." Ucap Jaehyun tanpa menatap Hana.

"Jae."

"Janji, dia cuma pengganti aku. Jangan jatuh cinta sama dia." Ucap Hana membuat Jaehyun terdiam.

"Aku gak bakal tergantikan di hati kamu kan Jae? Dia cuma pengganti aku di mata publik, bukan di hati kamu."

"Na, jangan bahas itu. Aku cape." Ucap Jaehyun lalu pergi menuju kamar.

Hana terdiam meliha respon Jaehyun.

"Jae , hati kamu cuma milik aku." Lirih Hana.

Hana memikirkan kembali ucapan sahabatnya Asila saat di cafe siang tadi.

"Lo gabisa nuntut Jaehyun buat gak jatuh cinta sama Jennie, lo sendiri yang nyuruh dia nikah lagi. Gak mungkin kalau dia gabakal jatuh cinta sama Jennie secara mereka tiap hari bakal selalu bareng bareng."

"Ucapan Asila bener, semua salah aku Jae. Tapi aku yakin Jennie sama kamu gak mungkin saling cinta." Ucap Hana.

***

"Jen , ada yang mau kakak obrolin." Ucap Jennie pada adiknya yang sibuk bermain game.

"Apa kak?" Tanya Jeno yang telah memberhentikan gamenya.

"Kaka bakal married." Ucap Jennie membuat Jeno diam.

"Sama siapa? Kenapa tiba-tiba?" Tanya Jeno.

"Gapapa, kakak ngerasa cocok aja sama dia." Ucap Jennie.

"Ajak aku ketemu orangnya kak." Pinta Jeno.

"Tentu, nanti kakak ajak kamu ketemu dia ya." Ucap Jennie.

"Apapun asal kakak bahagia,asal dia bisa jagain kakak dan gak pernah nyakitin kakak." Ucap Jeno menatap lembut kakaknya.

"Iya sayang, makasih ya." Ucap Jennie.

"Maafin kaka Jen." Batin Jennie

"Kakak tidur duluan ya, jangan lama-lama main gamenya." Ucap Jennie lalu meninggalkan adiknya sendiri.

"Kakak harus lakuin ini Jen, demi kamu, demi rebut semua hak mamah sama papah." Lirih Jennie.

Drrtt...drtt

Istri Pengganti (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang