Hari ini Jeno mengantar Jennie untuk pergi cek kandungannya kerumah sakit.
Bukan hanya Jeno tapi Heechan juga ikut mengantar Jennie.
Jeno membuka pintu dan membantu kakaknya keluar mobil. Namun matanya memicing menatap sekitar karena merasa ada yang mengawasi gerak-gerik mereka dari tadi."Kenapa Jen kok diem mulu?" Tanya Haechan menatap bingung Jeno.
"Gak papa bang, tapi gue ngerasa ada yang ngikutin kita dari tadi." Bisik Jeno.
"Hey ayo."ajak Jennie pada Jeno dan Haechan.
Jeno tertegun melihat seseorang dengan pakaian hitam-hitam mengarahkan sebuah pistol pada kakaknya.
"Kak awas!!!!" Teriak Jeno lalu berlari kearah Jennie.
DORR
Suara tembakan mengejutkan semua orang yang berada disana, teriakan-teriakan terdengar di area rumah sakit.
Tubuh Jennie menegang, kupingnya serasa berdenging saat itu juga.
Belum sempat memeluk Jennie namun tubuh Jeno sudah tumbang terkena tembakan mengenai punggungnya."JENO!!" Haechan berteriak melihat Jeno yang sudah terjatuh.
"AAAAA TOLONG!! TOLONGIN JENO TOLONG." Tangis Jennie pecah, tubuhnya bergetar hebat melihat adiknya yang bersimbah darah,Jennie membawa Jeno kepelukannya sambil terus menangis histeris
"Jeno kakak mohon Jeno jangan tidur, ayo bangun Jeno kakak mohon." Tangis Jennie.Dengan cepat petugas rumah sakit langsung membawa Jeno menggunakan brangkar.
"Jeno, Haechan Jeno." Isak Jennie yang berada dipelukan Haechan.
"Jeno pasti kuat, yakin Jeno pasti bertahan." Ucap Haechan menenangkan Jennie yang terus menangis menunggu Jeno diruang operasi.
"Jennie!!" Ucap Taeyong yang datang bersama Yuta dan Johnny.
"Gimana Jeno?" Tanya Taeyong cemas.
"Dia masih didalem." Jawab Haechan.
"Jennie!!" Pekik Jaehyun yang datang tergesa-gesa setelah mendapat kabar dari Haechan bahwa Jeno masuk rumah sakit.
"Kamu gak papa?" Tanya Jaehyun cemas.
Jennie menggelengkan kepalanya lemah dan menenggelamkan wajahnya di pelukan Haechan, Jaehyun yang melihat itu hanya mencoba mengerti bahwa saat ini bukan waktunya dia untuk mementingkan hal itu.
"Darah O, kita kekurangan darah O." Ucap seorang perawat yang keluar dari ruang operasi.
"Saya! Darah saya O." Pekik Jennie.
"Gak bisa bu, ibu sedang mengandung dan kami tidak menyarankan itu." Tolak sang perawat.
"Hiks Jeno, gimana Jeno." Tangis Jennie kembali pecah memikirkan nasib adiknya.
"Saya suster! Biar saya yang donor." Ucap Jaehyun membuat Jennie menatap kearahnya. Jaehyun tersenyum dan mengangguk kearah Jennie meyakinkan Jennie bahwa Jeno akan baik-baik saja.
"Baik ayo ikut saya." Ucap sang suster dengan cepat Jaehyun mengikuti sang perawat.
Butuh waktu hampir 3 jam untuk oprasi Jeno, selama itu pula Jennie terus menunggu oprasi Jeno selesai.
"Jeno kuat, dia bakalan baik-baik aja." Bisik Jaehyun.
"Siapa yang ngelakuin itu?" Tanya Taeyong.
"Orang yang dia incar kayaknya bukan Jeno, tapi Jennie karena Jeno coba lindungin Jennie jadi dia yang kena."Jelas Haechan.
"Anjing!! Siapa yang berani main-main kayak gini." Geram Taeyong.
"Dia pasti orang yang neror lo selama ini." Ucap Haechan pada Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Pengganti (END)
Teen FictionLee Jennie hanya sekedar istri pengganti seorang Jung Jaehyun. Pernikahan mereka hanya sekedar status tanpa di dasari cinta.