Part 29

1.1K 203 165
                                    

Haechan terburu-buru mengambil kunci mobilnya setelah mendapat pesan dari Jeno bahwa Jennie membutuhkannya.
Dengan cepat Haechan pergi kerumah Jennie.

"Jen lo dimana?!"

Haechan mencari keberadaan Jennie, dan akhirnya ia menemukan Jennie yang terisak sambil memeluk kedua lututnya.
Dengan cepat Haechan memeluk tubuh mungil Jennie mencoba memberi ketenangan pada sahabatnya itu.

"Gapapa, semuanya baik-baik aja." Bisik Haechan.

"Chan gue bodoh ya." Isak Jennie.

"Gak lo gak bodoh, jangan nangis lagi." Ucap Haechan sambil mengelus punggung Jennie.

"Chan sakit banget, kenapa gue malah jatuh cinta sama cowok kayak Jaehyun."

"Ini anak Jaehyun chan, tapi -tapi dia malah nuduh ini anak Taeyong."

"Ini anak dia, dia sendiri yang perkosa gue saat dia mabok." Jennie terus terisak dipelukan Haechan membuat Haechan mengepalkan tangannya.

"Jaehyun anjing!"

"Jangan nangis, lo gak kasian sama dede bayinya? Dia ikut sedih lo." Kekeh Haechan.

"Liat gue, apapun yang terjadi .. lo masih punya gue lo masih punya Jeno." Ucap Haechan sambil memegang kedua pipi Jennie.

"Tapi Jeno marah Chan." Lirih Jennie.

"Dia butuh waktu, dia gak marah." Ucap Haechan meyakinkan Jennie.

"Mending lo sekarang istirahat! Yuk tiduran gue temenin." Ajak Haechan.

"Gak mau chan.. gue mau makan buah mangga." Pinta Jennie menatap polos Haechan.

"Ya allah anak bayi gak tau suasana." Gerutu Haechan.

"Lo kok nyalahin anak gue chan?!" Omel Jennie.

"Iyaiya enggak elah! Yaudah gue beli sekarang! Lo tunggu disini!" Perintah Haechan.

"Gak mau!! Gue maunya mangga pak anam! Lo yang naek sana buru." Pinta Jennie membuat Haechan membelalakan bola matanya sebab Pak Anam adalah orang terpelit satu komplek ini. Apalagi dulu Haechan pernah dislepet sendal karena perkara ngambil buah pak Anam diam-diam bersama Jennie.

"Lo udah gila, lo mau bunuh gue jangan gini caranya." Ringis Haechan yang sudah membayangkan apa yang akan terjadi.

"Jaehyun anjing! Lo yang tanam gue yang susah." Gerutu Haechan.

"CHAN BURU!! NANTI GUE UDAH GAK MAU!" Rengek Jennie.

"Ya allah selamatin Haechan, jangan sampai masa muda saya direnggut sama pak Anam." Ucap Haechan lalu melangkah pergi menuruti sang ibu hamil.

***

Jeno menatap nanar langit sore, air matanya mengalir begitu saja mengingat apa yang Jaehyun ucapkan pada kakaknya.

"Jeno payah banget ya , nyusahin kakak banget sampe kakak lakuin semua ini demi gue bisa sekolah."

"Ayah bunda pasti kecewa sama Jeno ya karena Jeno nyusahin kakak? Hati Jeno sakit denger kakak di caci maki, kakak diperlakuin kayak gitu tanpa sepengetahuan Jeno. Kakak selalu senyum depan Jeno. Jeno gak tau kalau luka kakak sebesar itu. Bunda,Ayah maafin Jeno ya. Jeno janji gak bakal nyusahin siapapun lagi. Jeno janji bakal jagain kakak bakal bahagiain kakak." Ucap Jeno tersenyum miris. Jeno beranjak dari duduknya dan berniat menemui sang kakak.

Sampai dirumah Jeno terdiam melihat Jennie yang sedang berdiri di balkon kamarnya. Tangisnya kembali pecah melihat sang kakak
Yang terus terdiam. Jennie yang menyadari seseorang dibelakangnya langsung membalikan badan. Ia terkejut melihat Jeno yang menangis sambil terus menatapnya.
Dengan cepat Jennie berjalan kearah Jeno lalu membawa adiknya itu kedalam pelukannya.

Istri Pengganti (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang