Part 41

1.1K 185 48
                                    

Jennie sibuk menyiram tanaman-tanaman kesayangannya , karena akhir-akhir ini Jennie sangat menyukai bunga-bunga cantik dan tanaman yang lainnya.

"Kakak?"

"Jeno? Kamu belum berangkat? Kakak kira kamu udah berangkat." Tanya Jennie pada sang adik.

"Ini baru mau berangkat, hari ini Jeno ada praktek, Jeno berangkat dulu kakak hati-hati dirumah ya." Pamit Jeno diangguki Jennie.

"Jangan lupa makan." Teriak Jennie mengingatkan Jeno yang akhir-akhir ini suka telat makan bahkan lupa untuk makan karena kesibukannya di kampus.

Drtt..drrtt..drttt

Jennie menghentikan kegiatannya itu lalu meraih ponselnya yang terus berdering.

"Kenapa chan?" Ternyata Haechan yang menelpon Jennie.

"Gue dirumah, lo kesini aja."

"Oke hati-hati."

Jennie menyimpan kembali ponselnya setelah selesai berbincang dengan Haechan.

"Tumbenan Haechan mau kesini nelpon dulu." Gumam Jennie.

Tak lama kemudian Haechan sampai dengan membawa beberapa plastik berisikan makanan ditangannya.

"Tumben lo nelpon dulu, biasanya nyelonong aja."
Sindir Jennie.

"Serba salah gue." Keluh Haechan.

"Yee baperan lo."

"Bentar lagi lo lahiran, jangan kecapean." Omel Haechan diangguki Jennie.

"Bawel."

"Serius Jen."

"Jaehyun gak bisa nengok lo dulu." Lanjut Haechan membuat Jennie terdiam.

"Gak masalah, lagian dia juga gak punya kewajiban buat nemenin gue." Elak Jennie.

Setelah kepulangan Jeno dari rumah sakit memang Jaehyun sering menjenguk Jennie bahkan memberikan kebutuhan-kebutuhan Jennie dan calon bayinya. Namun akhir-akhir ini memang Jaehyun tak lagi menemui Jennie.
Jennie yang mencoba tak peduli hanya bersikap acuh tak acuh.

"Bukan gitu, Jaehyun kan punya kewajiban atas anak lo berdua." Ucap Haechan.

"Kenapa jadi ngomongin Jaehyun sih, kan gue sama dia juga udah gak ada hubungan apa-apa jadi gue gak masalah dia berhenti nengokin gue." Kekeh Jennie bingung atas percakapan Haechan.

"Jaehyun lagi gila kerja, perusahannya diambang kebangkrutan gara-gara korupsi orang dalam dan juga penarikan saham tiba-tiba dari para investor."

"Dia bahkan mulai lupa makan lupa tidur, gue gak bisa bantu banyak." Jelas Haechan membuat Jennie semakin membisu.

"Gak tau kenapa semua klien ngebatalin kerja sama secara tiba-tiba. Jaehyun bener-bener lagi stres berat makanya dia gak bisa nengokin lo dulu. Dia gak mau lo lihat kondisi dia sekarang. Dia malah nyuruh gue buat selalu pantau dan jagain lo." Ucap Haechan.

"Terus dia gimana sekarang?" Tanya Jennie.

"Dia masih dikantor, beberapa karyawan mundurin diri setelah denger bahwa perusahaan mulai merosot. Dia butuh lo.. gue yakin dia butuh lo." Ucap Haechan.

"Gue gak bisa chan." Lirih Jennie.

"Lo bisa Jen, sebenci apapun lo sama masalalu Jaehyun yang dilakuin ke lo, tapi lo harus lihat gimana perjuangan dia sekarang buat nebus kesalahannya ke lo."

Istri Pengganti (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang