Part 31

1.1K 195 145
                                    

Flashback *

Saat berbincang dengan neneknya ,Jennie mendapat telpon dari Haechan.

"Nek bentar ya, temen aku nelpon." Ucap Jennie.

"Kenapa Chan?" Tanya Jennie pada sahabatnya itu.

"Rapatnya dimulai sekarang Jen, lo bener-bener nyerah?" Tanya Haechan.

"Chan.. bahkan kalau gue gak nyerahpun gue gakbisa sambil semua itu.. gue gak bisa nemuin suratnya." Lirih Jennie.

"Yaudah, pikirin baik-baik kalau ada apa-apa lo bisa telpon gue atau Ten." Ujar Haechan.

Jennie menghela nafasnya gusar, hari ini adalah rapat besar untuk menentukan pemilik perusahaan.

"Maafin Jennie ayah." Batin Jennie.

"Pergilah." Seru Nenek Lee membuat Jennie bingung.

"Pergi ambil semua hak kamu, brankas dirumah nenek kodenya ulang tahun ayah kamu." Ujar nenek.

"Nek-nenek simpan semuanya?" Tanya Jennie tak percaya, nenek Lee mengangguk dan tersenyum pada cucunya itu.

"Ayo ambil, sebelum terlambat. Surat ayah kamu nenek simpan karena cuma kamu yang berhak atas itu meskipun nenek sempat berpikir kalau kamu gak akan datang." Lirih Nenek Lee.

"Nek aku bakal ambil semua, tunggu aku ya nek." Ucap Jennie dengan mata berkaca-kaca.
Lalu dengan cepat Jennie mengabari Ten dan juga Haechan.

Flashback off*

Jaehyun menatap nanar meja kerja yang dulu Jennie tempati. Ia sering mengamati istri kecilnya itu yang selalu fokus pada pekerjaannya. Jaehyun terkekeh saat ia kembali merasa sesak karena terus mengingat Jennie.

"Kenapa aku ragu Jen, aku berharap itu memang anak aku." Lirih Jaehyun.

"Kenapa rasanya gini saat kamu gak ada lagi disamping aku."

"Jae!!" Lamunan Jaehyun buyar saat Hana istrinya itu datang menemuinya.

"Jaee anter aku belanja yuk!!" Ajak Hana.

"Na aku masih kerja." Tolak Jaehyun halus.

"Kamu kerja terus kerja terus! Aku juga butuh perhatian!" Kesal Hana membuat Jaehyun menghela nafasnya.

"Iya, sebentar ya aku beresin dulu kerjaan." Ucap Jaehyun mencoba membuat Hana mengerti.

"Tau ah aku males sama kamu!" Bentak Hana lalu pergi meninggalkan Jaehyun yang memiijit keningnya.

Setelah menangis dipelukan Haechan Jennie memilih menjemput Jeno dan kembali mengungjungi nenek Lee.
Jeno yang kebingungan hanya mengikuti perintah sang kakak untuk mengikutinya.
Jennie menggenggam tangan Jeno menatap sendu Jeno. Saat ini Jennie membuang pikirannya tentang Jaehyun, yang lebih penting adalah Nenek saat ini.

"Kita mau kemana sih kak?" Tanya Jeno.

"Ikut aja."

Jeno menatap heran ruangan dihadapannya.

"Siapa yang sakit?" Tanya Jeno.

Jeno menatap seorang wanita paruh baya yang duduk dikursi roda menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca membuat Jeno semakin bingung.

"Dia siapa?" Bisik Jeno pada Jennie.

"Jeno.. jeno cucu nenek." Lirih Nenek lee menatap pria jangkung yang bertumbuh baik didepannya itu.

Istri Pengganti (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang