Punishment [Markhyuck]

6.2K 318 20
                                    

.

REMAKE

Disclaimer:

Taekook- Play taekiss_

.

Donghyuck itu benci ketika miliknya terbagi. Sifat sejak kecil yang menjadi ciri khas seorang Lee Donghyuck. Miliknya ya miliknya, tidak mau dibagi apalagi sampai terbagi.

Sejak tadi tangannya mengepal erat menahan emosi. Donghyuck mencoba mengatur napasnya dengan teratur. Memperbaiki mimik wajahnya agar terlihat senatural mungkin. Memilih menyedot susu kotak di genggamannya hingga tandas. Menajamkan mata saat melihat sang tunangan yang sibuk berbicara dengan teman seangkatannya.

Sebenarnya, ini persiapan acara untuk pentas seni yang diadakan dua hari lagi dan Donghyuck bukan panitia pensi tapi mengingat betapa tampan paras tunangannya, tidak mungkin Donghyuck membiarkannya sendirian. Jadi, diputuskanlah bahwa dia ikut setelah beberapa kali sang tunangan larang, meminta Donghyuck tetap di rumah supaya tidak capek, sebab sang tunangan akan sibuk.

Rasanya Donghyuck akan datang di antara tubuh sang tunangan dan perempuan berdada besar itu, mendorong si perempuan hingga terjatuh. Tapi itu adalah ide buruk mengingat si perempuanlah ketua panitia pensi ini.

'Ck, sialan!'

Sudah keberapa kalinya Donghyuck merutuk dalam diam, tunangannya itu polos sekali. Rasanya Donghyuck akan memakannya hidup-hidup.

Mata Donghyuck membulat melihat si perempuan mendekatkan mulutnya tepat di telinga sang tunangan. Itu bagian sensitif milik tunangannya.

"Ehem, permisi, bisa saya pinjam Mark?"

Seluruh panitia mulai bubar karena pembicaraan juga telah selesai, perempuan berdada besar itu juga sudah pergi dengan decihan kasar. Donghyuck hanya melirik sinis dan memberikan senyuman mengejek.

"Kenapa? Kamu capek ya? Tadi kan sudah dibilang kamu di rumah aja. Cemilannya habis? Mau nambah?"

Donghyuck lupa tunangannya ini bisa secerewet ini, tanpa banyak bicara Donghyuck merangkul leher Mark. Bersandar di dada Mark, lalu memberikan pout face.

"Hng Hyuckie mau peyuk." Donghyuck berujar sembari mengendus dada Mark dan memberikan kecupan di leher Mark, menatap mata Mark dengan berbinar. Tidak tahukah Lee Donghyuck, pemuda di depannya ini mati-matian menahan gemas.

"Sebentar lagi kita pulang, cemilannya masih ada kan? Habisin ya, bear."

Donghyuck mengangguk, melepaskan pelukannya kembali menuju sofa yang disediakan Mark dengan cemilan satu plastik besar.

"Apa-apaan?" Donghyuck berteriak kuat, emosinya tidak bisa di toleransi lagi seperti tadi. Sudah di ujung dan siap meledak.

Sudah sejak tadi Donghyuck memberikan sinyal bahwa dia tidak suka kehadiran perempuan itu ditambah terus menempeli tunangannya. Lalu apa itu tadi? Sengaja menjatuhkan diri dari atas panggung agar ditangkap oleh Mark yang berada di bawahnya, lantas menabrakkan bilah bibirnya ke milik Mark.

Skenario yang buruk, Donghyuck akan memberikan skenario yang bagus untuk perempuan berdada besar itu.

"Kita pulang. Kamu menolak, aku akan pulang sendiri, Mark Lee." Donghyuck melirik sinis ke arah perempuan tadi yang lututnya terluka parahーterbentur tangga, ulah sendiri.

"I will give you karma, bitch. Mark Lee is my property."

Mark sudah merasa was-was, Donghyuck itu sangat bahaya jika marahnya sudah meledak, bahkan tangan Mark rasanya ngilu digenggam begitu erat. Mark akui tenaga Donghyuck itu sangat kuat bukan main.

This is about DonghyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang