MarkXDonghyuck

6K 302 29
                                    

Mau mendengar kisah paling menyakitkan? Mendekatlah akan ku ceritakan.

Hatiku pernah jatuh, setahun yang lalu kira-kira. Sekarang sedang koma. Ada diantara hidup dan mati. Hatiku sempat kecelakaan sadis karenanya. Emosi dan mentalku ada dititik terendah. Begitu gila menerka, apakah kau adalah rencana Tuhan yang tersalah?

Namaku Lee Donghyuck. Aku mempunyai kekasih yang sangat tampan, kekasih yang begitu memujaku, dan baginya aku adalah pusat dunianya. Adalah Mark Lee. Tapi itu dulu, dulu sekali.

Aku memiliki kelebihan yang disebut oleh dokter potographic memory. Dengan kelebihan itu, aku dapat merekam dengan jelas bagaimana kejamnya Mark yang tega bermain api di belakangku.

Semua terkuak ketika aku yang tiba-tiba datang ke kantornya untuk memberi tahu berita yang sangat penting. Sebelumnya aku memang tak pernah pergi ke sana. Dia selalu menawarkan pergi ke sana tentu saja, tapi aku menolak. Aku tidak suka hiruk pikuk kehidupan bisnis. Jadi, tak heran saat aku bertanya kepada resepsionis dimana ruangan Mark berada, dia balik bertanya.

"Maaf, apa anda sudah membuat janji dengan Tuan Muda Lee?"

"Sudah cepat katakan saja di mana ruangannya?!" Aku membentaknya, si resepsionis kaget dong dan langsung memberi tahu ruangan tempat Mark bekerja.

Tanpa berterima kasih lagi aku langsung berlalu dari sana. Tepat saat aku membuka pintu ruang kerja Mark dan BOOM...

Aku mendapati pemandangan yang dapat merusak mata. Disana, Mark yang sedang duduk di temani oleh jalang kecil dipangkuannya. Seketika itu juga mereka berdua menjauhkan badan mereka.

Kalau kalian mengira aku akan menangis atau marah-marah itu salah besar. Bajingan seperti Mark tak pantas untuk kutangisi. Aku berjalan ke arah mereka.

"Hyuck aku..."

"Tutup mulutmu Mark!" Aku memotong ucapan Mark yang mungkin akan memberikan penjelasan basi. Persetan dengan sopan santun.

"Mark, mengapa kau tidak jujur saja jika kau jatuh cinta padanya" Aku berhenti bicara sejenak hanya untuk menunjuk selingkuhan Mark.

"Kau kan bisa memutuskan aku. Kalau gini kan aku jadi merasa dikhianati. Baiklah, jika sudah begini, aku akan pergi. Kita batalkan semua rencana pernikahan ini"

Aku melepas cincin pemberian dari Mark dan membuangnya ke tong sampah. Sebenarnya aku ingin melempar cincin itu ke wajah si jalang yang hanya berani menundukkan kepalanya ini. Mark hanya diam. Aku tak tahu apa yang sedang dipikirkannya sekarang.

"Aku cukup tahu diri Mark. Aku yang akan pergi dari apartemen kamu. Dan satu lagi aku tidak menceritakan masalah ini ke orang tua kita. Besok kalau salah satu dari orang tua kita berkunjung ke apartemen kamu, siapkan jawaban untuk menjawab pertanyaan mereka"

Dengan cepat, aku mencengkram dagu si jalang dan menariknya ke atas agar menatap mataku.

"Siapa namamu wahai jalang kecil?" Aku tersenyum penuh keangkuhan. Mark tak membelanya, dia masih mematung.

"Jawab aku! Apa mungkin kau tidak bisa bicara HAH!!" Aku mengeratkan cengkramanku. Aku tersulut emosi.

"Hu-huang Ren-renjun" Ucapnya terbata, ternyata dia takut padaku. Matanya memerah menahan tangis.

"Oh Renjun" Aku menghempaskan dagunya begitu saja membuatnya sedikit terhuyung ke belakang.

Dan yang membuat hatiku lebih mencelos lagi adalah figura kecil di meja kerja Mark. Di dalam figura tersebut terpampang wajah selingkuhan Mark bukan wajah ku yang notabene-nya tunangannya. Tanpa pikir panjang lagi aku membanting figura itu. Membuat dua orang itu terkejut. Setelahnya aku pergi dari sana. Lama-lama berada di ruang kerja Mark membuatku ingin membunuh mereka. Aku jadi semakin membenci dunia perbisnisan.

This is about DonghyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang