Ku Jumpai Kau di Sepertiga Malam

4.3K 279 27
                                    

Jul, 8th Midnight

.

[REMAKE]

Disclaimer:

KyuMin-Elevator © duuuudu
DraRry-Elevator © mischivoums

.

"Tapi, Mr.Lee? Mister...Aku tidak mengerti."

Mark dengan ragu-ragu, melirik diam-diam ke arah nama yang tercetak di memo Koeun-salah satu asisten personalnya yang sedang berada di luar negeri. "Mr.Park, program magang yang ada di Lee Industries berinisiasi untuk mencari intern yang terbaik dari yang terbaik dengan pikiran cemerlang untuk posisi entry-level kami. Sayangnya, kinerjamu dalam beberapa bulan terakhir ini telah jatuh secara signifikan dibandingkan dengan rekan-rekanmu, sehingga aku tidak punya pilihan lain selain untuk membiarkanmu pergi."

Bocah itu, Park Jisung, berdiri dengan wajah memerah dan menganga di tengah-tengah ruangan sedangkan para pekerja magang yang lain hanya bisa terpaku pada komputer masing-masing dan berpura-pura tak mendengar.

"T-tapi aku membutuhkan pekerjaan ini! Aku menghabiskan waktu selama empat tahun belajar serta uangku hanya untuk sampai di sini! Aku masih memiliki banyak pinjaman yang belum bisa kulunasi! Aku tidak punya tempat lain untuk pergi." Jisung mulai mengerang, jatuh berlutut di kaki Mark.

Mark menahan dorongan untuk mengernyitkan hidungnya saat mantan karyawannya mulai menangis-nangis di lantai. Ini seharusnya menjadi tanggung jawab Lucas, tapi si kepala para karyawan magang itu hari ini tiba-tiba saja menyerah saat didiagnosa keracunan makanan dan meminta cuti untuk beberapa hari, jadi Mark mengambil alih pekerjaannya dan harus membuka e-mailnya pada pukul setengah enam pagi hari itu untuk menemukan memo Koeun yang berisi daftar nama dengan selipan berwarna pink. Nama Jisunglah yang berada di posisi paling bawah.

"Berikan lencana ID-mu sebelum kau pergi, Mr.Park." Mantan karyawan magang tersebut pun semakin merengek sambil mengambil tali pendek yang berada di lingkaran lehernya dan memberikannya pada Mark, Mark meliriknya sedikit. Tertulis di sana dengan nama Jisung P. "Jika kau memiliki pertanyaan lain, silahkan hubungi HR. Semoga beruntung di masa depanmu."

Ketika Mark berjalan menuju lift, ia mendengar isakan Jisung yang saat itu sedang duduk di sofa yang bukan lagi miliknya. Rasa bersalah tiba-tiba merayapi tubuh Mark, tapi Mark hanya bisa menggertakkan giginya sambil terus berjalan. Biar bagaimanapun, bocah itu cukup cerdas untuk mencari pekerjaan lain. Program magang Lee Industries adalah salah satu yang paling kompetitif di negara ini dan perusahaan lain pasti akan berebut untuk menyewa salah satu mantan magang mereka, bahkan salah satu yang sudah Mark pecat sendiri.

Well, Jaemin di HR pasti akan membantu. Pria cerdas itu memiliki kemampuan untuk mengubah dokumen riwayat hidup menjadi karya seni. Jisung akan baik-baik saja.

Tapi tetap saja, berurusan dengan emosi orang-orang setiap hari itu adalah pekerjaan yang cukup berat, dan terlepas dari yang Koeun sudah ajarkan padanya, Mark tetap tidak bisa melihat karyawannya sebagai roda dalam mesin, setidaknya saat mereka berada face-to-face dengan Mark, memohon-mohon untuk sebuah kesempatan kedua atau ketiga. Hal itu membuatnya sulit untuk memberikan keputusan, kata Koeun. Itulah kenapa Mark biasanya tetap tinggal secara terasing di dalam ruangan mewah paling atas di kantor ini, hanya datang dan pulang kerumah tanpa harus bertatapan dengan para bawahannya. Tapi untuk kali ini ketika Koeun berada di luar negeri, Mark pun tak punya pilihan lain selain mematuhi perintahnya.

Lift sialan ini bergerak sangat lambat dan terhenti sambil mengeluarkan suara ding keras saat sampai di lantai 31, pintu lift terbuka dan menampakkan Mina-sekretaris pribadi Mark yang sedang tersenyum.

This is about DonghyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang