06.59
Dengan napas yang tersengal-sengal akhirnya ia tiba di gerbang setelah mengerahkan seluruh tenaganya untuk berlari agar tidak terlambat di hari pertamanya menjadi mahasiswa. Salahkan kakaknya yang mengajaknya bermain kartu hingga lupa waktu. Untung saja jarak tempat tinggal dan kampusnya tidak jauh, sekitar 15 menit dengan berjalan kaki biasa tapi beda jika dengan kecepatan lari di atas rata-rata. Anak laki-laki bernama haechan itu sampai hanya dalam waktu 7 menit.Haechan masih berusaha mengatur napasnya. Dia melupakan satu hal jika maba tidak boleh telat berbaris untuk mendengarkan pengumuman penting. Saat ia mulai membawa kakinya ke lapangan utama yang sudah penuh dengan lautan manusia seketika rahangnya menganga lebar. Segera ia lari untuk menyelinap masuk ke dalam barisan namun sebelum rencananya berhasil suara berat dibelakangnya membuat otot-otot haechan menenang.
"Mau kemana kau? Peraturannya sudah sangat jelas bahwa mahasiswa baru tidak boleh terlambat!" Haechan memberanikan diri memutar badan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Eh, aku sampai disini pukul 6.59 jadi butuh beberapa menit untuk sampai kesini" Tak jauh dari mereka ada beberapa senior pembimbing yang terkenal paling populer salah satunya bernama Mark Lee yang tidak sengaja menoleh pada haechan yang sedang cengengesan sambil masih menggaruk tengkuknya. Terlihat sangat menggemaskan bagi mark.
"Tidak ada alasan! Kau tetap harus dihukum!" Mark menjadi tau jika pemuda yang dilihatnya tadi terlambat dan ditegur oleh teman seangkatannya, Lucas.
"Tapi-" Haechan ingin membantah namun tidak jadi.
"Tak ada tapi-tapian" Lucas memotong ucapan orang di depannya yang beberapa menit lalu resmi menjadi mahasiwa dengan tegas. Haechan langsung menundukkan kepalanya dan menautkan jari-jarinya.
"Biar aku yang mengurusnya, kau pergilah" Mark menghampiri mereka dan mengintruksi lucas agar meninggalkan mereka. Tanpa berkata lagi, lucas melengos pergi.
"Lee Haechan ya" Mark membaca nametag yang tersemat di dada kiri haechan. Haechan hanya mengangguk atas pertanyaan seniornya.
"Berbarislah sesuai jurusanmu" Haechan senang bukan main telah diselamatkan oleh seniornya yang bahkan sangat mengagumkan dimatanya. Setelah sadar dari lamunannya ia segera mengucapkan terima kasih pada mark dan mengatakan bahwa mark bak malaikat di pagi hari. Haechan melewatkan momen saat mark tersenyum lebar dan menampilkan barisan rapi gigi putihnya karena mark memang salah satu mahasiswa yang jarang tersenyum bahkan mungkin tidak pernah.
🍂
Lagi, lagi dan lagi ia harus sampai ke kampus dengan napas yang terputus-putus. Kalo begini terus bisa mati muda aku, Batin haechan yang masih mengontrol deru napasnya. Kurang dari 2 minggu menjadi mahasiswa, ia sudah hampir terlambat 7 kali. Setiap malam taeyong kakaknya memang suka mengajak dirinya tidur larut malam, ntah itu digunakan untuk menonton atau bermain kartu. Dan sebagai kakak yang baik ia sangat senang saat adiknya bangun pukul 06.30. Tidak tinggal dengan orang tua membuat taeyong bisa dengan leluasa menjahili sang adik. Ya, mereka memilih untuk menyewa rumah dengan alasan dekat kampus haechan dan tempat bekerja taeyong. Kembali ke masa sekarang.
"Kau terlambat LAGI?" Ucap seseorang dengan menekankan kata 'lagi' di kalimatnya.
"Iya hyung, taeyong hyung lagi-lagi mengajakku untuk begadang" Saat ini napas haechan sudah kembali normal.
🍂
Mark menghampiri fakultas haechan dimana jarak dari fakultasnya kesana lumayan jauh ibarat dari ujung ke ujung. Ia tadi pagi berjanji pada haechan akan mengajaknya pergi ke taman dan kebetulan jadwal pulang mereka sama. Mereka lumayan akrab sejak kejadian dimana mark menjadi malaikat haechan dan ternyata mark juga menjadi senior pembimbingnya saat masa pengenalan lingkungan kampus.
"Ayo hyung kita pergi sekarang" Ajak haechan sambil menggandeng lengan mark. Mereka menuju parkiran dimana mobil mark terparkir. Setelah keduanya berada di dalam mobil, bukannya menginjak gas mark malah memandangi haechan dengan lembut dan intens.
"10 hari sudah cukup untuk membuktikan perasaanku. Dan ternyata memang benar bahwa aku telah jatuh pada dirimu" Mark menggenggam tangan haechan, menyalurkan kehangatan pada tangan yang berada dalam genggamannya.
"Apa buktinya? Aku butuh bukti hyung" Jawab haechan karena tidak percaya akan ucapan mark.
Sebagai bukti, tanpa aba-aba mark langsung membungkam mulut haechan dan melumatnya dengan lembut. Mark menarik tubuh haechan kepangkuannya dan memperdalam lumatannya dengan mendorong tengkuk haechan menghapus jarak diantara mereka. Haechan menelusupkan jarinya pada surai hitam didepannya. Mark menghisap bibir haechan dengan kuat dan membuat haechan melenguh. Tanpa membuang kesempatan emas mark langsung memasukkan lidahnya dalam mulut haechan. Dan mulai mengabsen gigi-gigi rapi milik haechan, mengajak lidah haechan berperang. Haechan pun kini membalas semua perlakuan mark dengan hal yang sama yang mark lalukan pada bibirnya.
Mark melepaskan pagutan bibir mereka saat merasakan dadanya dipukul ringan oleh haechan dan menyisakan saliva yang menetes pada dagu haechan.
"Apa kau masih perlu bukti yang lain?" Haechan menatap ngeri mark yang tersenyum miring padanya lalu mengelengkan kepalanya didada bidang mark seperti kucing. Haechan mengeratkan pelukannya pada pinggang mark, saat sang kekasih-ya saat ini mark sudah menjadi miliknya- mulai melajukan mobilnya.
Mereka berdua merasakan kebahagiaan yang tiada tara.
Singkat ya? Padahal ini pairing yang ditunggu-tunggu:v
Tenang akan ada part markhyuck lagi kok dan itu bakal panjang alur ceritanya.Oh iya satu hal lagi, makasih banyak buat kalian yang sudah baca cerita pertamaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
This is about Donghyuck
FanficMarkhyuck, Jihyuck, Jaemhyuck dan Nohyuck. ps: beberapa part awal isinya random.