Aku Bukanlah Duniamu, Hidupmu ataupun Obsesimu

3.8K 207 4
                                    

Jul, 27th Obsession

.

[REMAKE]

Disclaimer:

MarkJin-Because Of You © JaembutKuntilanak

.

Tuhan mulai meredupkan kekuasaan sang raja siang, meniup awan agar menjauh serta mulai melukis langitnya dengan warna hitam keabu-abuan. Menandakan bahwa sebentar lagi langit akan menangis. Terbukti dari gumpalan awan hitam di sebelah utara yang siap untuk menumpahkan tangisannya dalam hitungan detik.

Pemuda tampan itu tersenyum, siap menyambut dunianya. Memutar beberapa piringan bundar berwarna hitam yang akan membawanya mendengarkan lagu-lagu klasik.

Melangkah riang menuju dapur untuk menjemput obsesinya, dan kembali membawa kaki panjang itu menuju sofa beludru merah usang di tengah ruangan.

Hidup sendiri sama sekali tidak membuat pemuda itu kesepian. Tidak memiliki keluarga, teman, bahkan kekasih bukanlah masalah. Ia memiliki ribuan cara untuk membuat dirinya bahagia.

Hanya dengan memandang hujan ia bisa tahu apa itu dunia, mendengarkan musik ia bisa merasakan apa itu hidup, dan menyesap aroma kopi ia dapat merasakan apa itu obsesi. Obsesi untuk mendapat perhatian, obsesi untuk dihargai obsesi untuk mendapatkan kasih sayang dan cinta.

Ketika Tuhan tidak lagi menurunkan hujannya, ketika para musisi tidak lagi menghasilkan karyanya, ketika para pengusaha kopi tidak lagi memproduksi kopinya. Itulah hal yang paling ia takuti.

Tetapi, tidak sekarang! Persepsi itu tidak lagi berlaku. Tepatnya, setelah pemuda manis itu mulai mengambil tempat di hatinya..

•••

Hujan masih setia membahasi bumi. Kembali aku menyesap kopi hitam yang tinggal setengah. Sudah dingin memang, tetapi masih mampu menghangatkan hatiku yang beku. Alunan melodi klasik pun tak pernah lelah membuatku tenang. Terlarut kembali akan keindahan yang musik itu berikan memerintah alam bahwa sadarku untuk ikut menikmatinya sehingga tubuhku menolak untuk mengabaikannya.

Aku tak lebih dari seorang hina dan tanpa hati. Setidaknya itulah yang orang-orang katakan.

Mengutuk diriku yang entah mengapa bisa tetap lahir ke dunia setelah dua kali percobaan aborsi. Merenggut nyawa ibuku dan membuat ibu tiri ku mencintaiku bukanlah pilihanku. Aku yang saat itu hanyalah seorang 16 tahun yang masih tabu soal cinta, dan hanya mengerti bagaimana bahagianya bisa kembali mempunyai seorang ibu.

Dengan mudahnya aku dicampakkan dengan mudahnya aku disalahkan hingga percobaan pembunuhan itu kembali terulang. Namun, Tuhan lagi-lagi berpihak padaku.

Aku selamat,dan memutuskan untuk tinggal sendiri serta menutup diri dari dunia luar hingga sekarang.

Butuh waktu lama bagiku untuk kembali bangkit, bangkit dalam kesendirian dan bangkit dalam kenangan pahit yang membekukan hati.

Tok.
Tok.
Tok.

Aku tersentak, menghela nafas kasar karena lagi-lagi terperangkap dalam dunia bawah sadar yang sudah coba aku kubur lama.

"Markeu!"

Melihat sana sini guna mencari sang empu suara. Aku tinggal sendiri dan sama sekali tak percaya akan adanya hantu.

Kecuali jika ada yang.. bertamu?

Ditengah hujan deras seperti ini?

Ck, dengan malas aku bangkit.

This is about DonghyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang