Mark mematut penampilannya di cermin, lagi. Menelisik apakah ada yang salah atau tidak dengan penampilannya. Rambut hitam klimis, kacamata berlensa tipis bertengger manis di hidungnya, kancing baju di kancing sampai atas dan terakhir suspender yang tersampir di badannya.Bisa dong membayangkan bagaimana penampilan Mark saat ini. Biasanya murid yang seperti itu dipanggil dengan sebutan nerd atau bahasa lokalnya kutu buku.
Setelah merasa penampilannya tidak ada yang kurang ataupun salah, Mark pun segera berangkat sekolah agar tak tertinggal bus.
Tak butuh waktu lama untuk Mark tiba di sekolah. Saat sedang berjalan menuju kelasnya Mark melihat seseorang yang kesulitan berjalan karena pandangannya dihalangi oleh buku-buku tebal ditangannya.
Awalnya Mark ingin cuek saja toh ia tidak kenal dengan orang itu, tapi berhubung Mark memiliki jiwa penolong yang besar akhirnya Mark pun berjalan menghampiri sosok tersebut.
"Butuh bantuan?" Mark bertanya pada pria itu.
"Sangat. Tolong kau bawa setengah dari buku ini"
"Baiklah" Mark mengambil agak banyak buku ditangan pria tersebut.
"Minhyung?" Donghyuck yang pandangannya tidak tertutup oleh tumpukan buku tertegun melihat wajah pria yang telah menolongnya.
"Hah siapa Minhyung? Namaku Mark" Mark pun sama kagetnya saat melihat wajah Donghyuck, namun Mark dengan pandai menutupi rasa kagetnya.
"Oh ternyata aku salah orang, maaf. Namaku Donghyuck"
"Ya tak apa"
"Terima kasih sudah membantu Mark" Donghyuck mengulas sebuah senyuman.
"Ya sama-sama" Mark balas tersenyum.
Mereka berjalan menuju perpustakaan. Tadi Donghyuck disuruh oleh wali kelasnya untuk mengembalikan buku yang dipinjam sang wali kelas ke perpustakaan, katanya sebagai hukuman karena Donghyuck sering tidur dijam pelajarannya.
"Aku duluan ya" Ucap Mark sembari melangkah pergi.
Donghyuck tidak merespon, ia masih yakin jika orang itu adalah Minhyung. Karena saat berjalan bersama tadi jantungnya sangat ribut. Hanya Minhyung yang bisa membuatnya seperti itu. Dan lagi Donghyuck hafal betul dengan aroma maskulin yang menguar dari tubuh Minhyung. Tadi Mark memiliki aroma tubuh yang sama dengan Minhyung.
"Aku yakin sekali jika Mark itu Minhyung. Pasti ada sesuatu disini, aku harus menyelidikinya" Gumam Donghyuck.
•••
Donghyuck duduk di bangkunya dengan perasaan gelisah. Bel sekolah belum berbunyi, hal itulah yang membuat Donghyuck tidak bisa duduk dengan tenang. Sebentar-sebentar ia akan memutar kepala ke belakang untuk melihat jam yang tergantung di dinding.
"Kenapa waktu berjalan lama sekali. Aku harus mengejar target ini"
Tepat setelah Donghyuck berbicara, bel sekolah berbunyi. Dengan cekatan ia memasukkan buku-bukunya acak ke dalam tas dan langsung berlari keluar dengan kecepatan 1000 km/jam -okay, ini terlalu hiperbola- tak mempedulikan gurunya yang masih ada di kelas.
"Hosh hosh hosh... aku menunggu disini saja hosh... kurasa tempat ini aman untuk bersembunyi" Ucap Donghyuck dengan terengah-engah.
Lama Donghyuck bersembunyi barulah sosok yang menjadi targetnya muncul tidak jauh dari tempatnya.
"Itu dia Mark. Aku harus mengikutinya"
Donghyuck sudah seperti penguntit saja sekarang. Ia mengikuti kemanapun Mark melangkah. Mark tetap berjalan di depan sana, tak merasakan ada seseorang yang mengikutinya. Karena ya Mark itu orangnya nggak pekaan.
Ketika tiba di wc umum, Mark masuk kesana. Donghyuck mencari aman dengan bersembunyi di balik pohon besar.
(btw, emang di korea ada wc umum ya? )
"Benarkan dia Minhyung" Donghyuck terperanjat saat Mark keluar dari dalam sana dengan penampilan barunya. Dugaan Donghyuck tidak meleset.
Rambut sedikit acak-acakan, tidak lagi memakai kacamata dan suspender dan baju yang dikeluarkan dengan satu kancing baju paling atas di lepas. Itulah penampilan Mark yang sekarang.
Perlu kalian ketahui, Mark dan Minhyung itu satu orang. Ada alasan mengapa Minhyung menyamar sebagai Mark. Na Jaemin, itulah alasan dibalik semuanya. Masih ingatkan dia siapa? Ya, dia adalah kekasih dari Lee Minhyung. Jaemin itu pencemburu berat makanya Minhyung disuruh tampil nerd.
Dulu, waktu Minhyung sekolah di Wachington DC, saat itu sedang jam istirahat dan posisi Minhyung lagi makan sama teman-temannya. Jaemin menelpon dan tak sengaja mendengar percakapan teman perempuan Minhyung yang melontarkan pujian-pujian untuk Minhyung. Jaemin tak suka, akhirnya ketika Minhyung pindah ke New York, ia berpura-pura menjadi Mark Lee.
Kalau sekarang Minhyung masih menyamar sebagai Mark itu karena mereka beda sekolah. Minhyung yang meminta supaya mereka tidak satu sekolah, alasannya Minhyung takut tidak fokus dalam belajar, karena Minhyung siswa semester akhir. Jaemin menyetujuinya tapi dengan syarat Minhyung harus kembali berpenampilan nerd di sekolah dan harus berpenampilan seperti biasa ketika menjemput Jaemin.
Mark berhenti di sekolah tempat Jaemin menimba ilmu. Donghyuck menyembunyikan tubuhnya di kerumunan orang yang sedang menunggu bus.
Mark menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri mencari Jaemin.
"Minhyung hyung" Jaemin mengagetkan Mark dari belakang.
"Hei, hyung lama ya?" Mark merangkul Jaemin dan mulai berjalan ringan meninggalkan area sekolah Jaemin.
"Sedikit" Jaemin makin merapatkan tubuhnya dalam rangkulan Mark.
Pemandangan itu tak luput dari pandangan Donghyuck. Dadanya sesak, pandangannya buram, tubuhnya lemas setelah melihat adegan menyakitkan di depannya.
"Tidak, aku tidak boleh menangis. Aku tidak selemah itu" Donghyuck menghapus air mata yang tak mau berhenti mengalir.
Donghyuck berbalik dari halte tersebut. Air matanya terus berjatuhan. Tak bisa dipungkiri, hatinya berdenyut sakit. Ia yakin jika pria manis tadi adalah kekasih Mark.
"Aku tidak boleh jatuh cinta pada orang yang telah memiliki kekasih. Aku harus membuang jauh-jauh perasaanku" Gumam Donghyuck disela tangisannya.
.
.
.Haiii kembali lagi bersama saya hahaha
Harusnya saya post ini besok tapi ada beberapa kendala yang membuat saya harus ngepost hari ini.
Oh ya maafkan jika sebelum-sebelumnya saya masih sering typo.
KAMU SEDANG MEMBACA
This is about Donghyuck
FanficMarkhyuck, Jihyuck, Jaemhyuck dan Nohyuck. ps: beberapa part awal isinya random.