Never Seen [Jaemhyuck]

7.8K 429 43
                                    

.

[REMAKE]

Disclaimer:

Vkook- Never Seen © HatsuneJeka_

.

Donghyuck menundukkan kepalanya di balik dinding. Membiarkan butiran-butiran bening kristal jatuh mengaliri pipi halusnya. Kacamata tebalnya berkabut dan Donghyuck melepasnya paksa. Tangannya terkepal dengan bibir kelu, hatinya sakit dan perih. Donghyuck iri sekali.

"Kau memang anak mama paling membanggakan, Jaemin! Lihat, hampir semua nilaimu sempurna!"

Donghyuck menelan ludahnya susah payah. Sedikit-sedikit mengintip untuk melihat bagaimana lembutnya mama mengusap kepala kakaknya. Hangat dan penuh kasih sayang.

"Ah mama, nilaiku belum sesempurna nilai Donghyuck kok," Jaemin tersenyum pelan, mama berdecak lalu menggeser duduknya untuk menjauh dari Jaemin.

"Ck! Bela saja anak tidak tahu diri itu! Tidak berguna, memalukan nama keluarga saja!"

Donghyuck tergugu, menutup kedua telinganya rapat-rapat dan berlari ke kamar. Menutup pintunya kencang-kencang dan menelungkupkan tubuhnya di tengah ranjang.

"Aku benci Jaemin!"

•••

Tok... tok...

Pintunya diketuk pelan, Donghyuck tahu itu pasti kakaknya. Enggan bertatap muka, Donghyuck membiarkan sampai pintunya di buka pelan dan di tutup kembali. Tidak ada suara langkah kaki, hanya ranjang yang sedikit bergoyang karena Jaemin ikut naik ke atas ranjang.

Donghyuck masih menyembunyikan wajahnya, matanya masih terpejam. Kacamatanya masih di genggaman. Donghyuck merasakan belaian halus di rambutnya dan pemuda itu menyentak menjauh.

"Hyuckie," panggil Jaemin lembut, Donghyuck geming.

"Ayo makan," ajaknya lembut, jarinya mencoba untuk membelai rambut adiknya lagi. Tapi Donghyuck beringsut menjauh.

"Aku tidak lapar," balasnya singkat, kasar, dan tidak sopan. Jaemin tersenyum dan menarik tubuh Donghyuck supaya bangkit duduk, yang lebih muda memberontak namun tetap duduk-- atas keinginannya sendiri.

"Kau harus makan, mama dan papa sudah menunggu di bawah," Jaemin menangkup pipi Donghyuck, mencubitnya pelan. Hal yang membuat Donghyuck jengah dan menampik tangannya kasar.

"Jangan menyentuhku!" Jaemin sedikit tersentak saat adiknya yang manis berubah galak. "Keluar dan sana makan dengan KELUARGAMU!"

Jaemin sedih mendengarnya, kenapa Donghyuck mengatakan hal tersebut? Padahal dia juga bagian dari keluarga ini.

"Hyuckie,"

"KELUAR! AKU MEMBENCIMU!"

Dorongan kasar dari Donghyuck membuat Jaemin terguling dan jatuh ke lantai. Bantal dan guling menghantam tubuhnya, tidak sakit memang tapi Jaemin terdiam. Karena dadanya lebih terasa sakit saat ucapan Donghyuck terngiang di kepalanya.

"Keluar! Aku tidak mau bertemu denganmu!" Donghyuck menyeret tubuhnya, membuka pintu kamar dan menendangnya keluar. Membanting pintu di depan wajah Jaemin yang terbengong.

Donghyuck bersandar pada pintu dan menangis, merosot ke lantai dengan perasaan bersalah.

•••

This is about DonghyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang