Tetesan air dari shower mengguyur tubuhnya. Penampilannya sangat berantakan, rambut kusut, mata sembab, dan hidung yang memerah menandakan dia telah lama duduk dibawah pancuran air tersebut. "Hiks...hikss...hiks" Samar-samar terdengar suara tangisan yang teredam oleh suara gemericik air yang jatuh mengenai lantai.
Haechan sudah tidak peduli lagi pada dirinya. Dia tak sanggup dengan kenyataan pahit ini. Kekasihnya, Lee Jeno akan menikah 3 hari lagi. Saya tekankan sekali lagi 3 hari lagi. Jeno dijodohkan oleh kedua orang tuanya untuk kepentingan diri mereka sendiri tanpa menanyakan pendapat Jeno dulu. Padahal orang tua Jeno tau bahwa anaknya sudah memiliki kekasih.
Awalnya Jeno bersikeras menolak perintah ayahnya saat akan dijodohkan dengan Jaemin. Namun, Jeno tidak berani membantah kedua orang tuanya karena tidak mau dianggap sebagai anak durhaka. Jadi mau tak mau ia menerima perjodohan itu dan harus meninggalkan kekasihnya. Tapi apa ia sanggup untuk melakukannya?
Jeno sudah bisa menebak apa yang akan terjadi nanti, dia sudah menyiapkan mental dan fisik untuk menghadapi Haechan. Dan benar saja saat Jeno menceritakan semuanya Haechan mengamuk, memukuli dada bidang Jeno tanpa henti sambil berteriak histeris.
"Kenapa Jen? hiks... kenapa kau tak menolak perjodohan itu hah!" Teriak Haechan tepat dihadapan wajah sang kekasih yang memandanginya dengan tatapan penuh rasa bersalah.
"Apa kau tidak memikirkan perasaanku? Kau sungguh jahat Jeno, JAHAT!!" Haechan berteriak meluapkan segala emosinya lalu berlari ke kamar dan masuk ke ruangan disudut kamar tersebut. Jeno ingin mengejarnya tapi ia urungkan niatnya itu karena kekasihnya pasti membutuhkan waktu untuk menenangkan pikiran.
Tapi sudah hampir satu jam berlalu Haechan tak kunjung keluar dari tempatnya menenangkan diri yang membuat Jeno sangat khawatir. Jeno pun menghampiri kamar Haechan, saat ia membuka pintu terdengar gemericik air dan sudah dipastikan Haechannya berada di kamar mandi. Ia pun langsung mendobrak pintu berwarna coklat tersebut dan menampilkan sosok yang terlihat sangat rapuh.
"Haechan" Setelah mematikan shower Jeno membopong tubuh menggigil Haechan ala bridal style dan membawanya ke ranjang. Ia merasa bodoh, benar-benar merasa bodoh tidak mengetahui jika kekasihnya akan melakukan hal seperti itu. Dengan telaten Jeno mengganti pakaian Haechan dan memakaikan pakaian yang tebal agar tubuh mungil Haechan merasa lebih hangat. Jeno ikut berbaring disamping Haechan dan memeluk erat tubuh sang kekasih untuk menyalurkan kehangatan. Jeno menghujani pucuk kepala Haechan dengan kecupan ringan.
💚💚
Suasana di ruang tamu milik kediaman Keluarga Lee benar-benar menegangkan. Memacu adrenalin salah satu orang disana. Seperti ada kabut atmosfir yang menyelimuti mereka. Belum ada diantara mereka yang ingin mengeluarkan suaranya. Keluarga Jeno dan Jaemin sedang membahas perihal perjodohan anak mereka bahkan Haechan pun ikut andil dalam masalah ini.
Ya seperti yang telah diketahui, setelah insiden antara Jeno dan Haechan kemarin, Jeno sudah 2 hari tidak pulang kerumah-padahal besok adalah acara pernikahannya-karena merawat Haechan yang sakit akibat mengguyur tubuhnya sendiri selama hampir satu jam dan juga karena Haechan tidak tinggal bersama orang tuanya jadi Jeno khawatir, tidak mau meninggalkan Haechan sendiri.
Saat kondisi Haechan benar-benar pulih, Jeno mengajak Haechan bertemu dengan keluarganya. Ia tau nanti malam pasti keluarganya dan keluarga Jaemin akan mendiskusikan perjodohannya. Saat Jeno dan Haechan tiba, ayah Jeno yang awalnya ingin memarahi anaknya karena dua hari sudah tidak pulang kerumah tidak jadi marah karena melihat siapa yang berdiri disamping Jeno. Sang ayah mengernyit heran dengan anaknya yang malah membawa kekasihnya disaat ada keluarga Jaemin.
"Ada yang ingin aku bicarakan pada kalian semua" Ucap Jeno dengan suara yang tegas. Ia menuntun Haechan duduk disalah satu kursi yang tersisa.
Haechan menundukkan kepalanya karena ketakutan. Jeno menautkan jari mereka untuk mengurangi rasa takut Haechan.
"Aku akan memperjuangkanmu" Ucap Jeno menyakinkan Haechan seakan mengerti apa yang dipikirkan oleh Haechan. Seperti ada rasa hangat yang menjalar ke seluruh tubuh Haechan saat mendengar ucapan Jeno barusan yang membuat hilang rasa takutnya walau sedikit demi sedikit.
"Untuk ayah dan ibu, kalian sudah tau bahwa aku sudah memiliki kekasih yang sangat aku cintai. Jadi aku tidak bisa untuk melanjutkan perjodohan ini. Aku akan memperjuangkannya maafkan aku tapi inilah keputusanku" Jeno memecah keheningan dan membuat pihak dari keluarga Jaemin shock tak terkecuali Jaemin yang matanya mulai memerah menahan tangis.
"Dan untuk om dan tante apakah kalian tidak ingin bertanya pada Jaemin apakah dia setuju atau tidak dengan perjodohan ini. Tapi setuju tidak setuju aku tetap tidak bisa menerima perjodohan ini. Sekali lagi maafkan aku"
Ayah dan ibu Jeno tidak tau harus bereaksi seperti apa melihat anaknya berani mengeluarkan pendapatnya seperti itu.
"Apa-apaan ini, kenapa kau tidak memberitahu kami bahwa anakmu sudah memiliki kekasih. Jaemin sangat mencintai Jeno dan sekarang apa, hancur sudah perasaan anakku. Coba dari awal kau mengatakan yang sejujurnya tidak akan pihak yang akan tersakiti. Kau jangan egois dengan merusak kebahagiaan anakmu sendiri. Biarkanlah ia memilih pasangannya sendiri toh yang akan menjalaninya mereka bukan kita" Ayah Jaemin berkata dengan perasaan sedikit kecewa. Jaemin sudah tidak bisa membendung air matanya lagi ia menangis di pelukan ibunya.
"Baiklah aku akan merestui hubungan kau dan Haechan, bagaimanapun kebahagian dirimu jauh lebih penting dan maafkan aku karena harus membatalkan perjodohan ini" Ayah Jeno menghela nafas panjang. Keluarga Jaemin pun memahaminya.
"Kami pamit" Ucap Jeno membungkukkan badan dan segera menarik tangan Haechan keluar dari sana. Ternyata Tuhan memudahkan jalannya, ia pikir ia harus dikeluarkan dari kartu keluarga Lee tapi justru sebaliknya semuanya berjalan dengan baik.
Mereka tiba di taman tak jauh dari rumah Jeno, perasaan Jeno maupun Haechan saat ini benar-benar tak bisa diungkapkan dengan sepatah kata pun. Mereka berbagi kebahagiaan satu sama lain.
Disini benar-benar aku yang menceritakan kisah mereka dan hanya sedikit interaksi mereka yang aku tulis
KAMU SEDANG MEMBACA
This is about Donghyuck
FanficMarkhyuck, Jihyuck, Jaemhyuck dan Nohyuck. ps: beberapa part awal isinya random.