Cerita ini hanya fiktif belaka, jadi terserah saya dong adegannya mau kayak mana
Rated:M
Words:2525
Tok tok tokDonghyuck mengalihkan perhatiannya dari ponselnya ketika mendengar suara ketukan dari luar.
Pasti bukan Doyoung hyung, karena kalau itu dia tak mungkin dia mengetuk pintu dulu sebelum masuk ke kamar ini. Inner Haechan
Haechan dan Doyoung adalah roommate saat ini. Mereka sedang menginap di salah satu hotel bintang lima di New York.
"Masuk saja tidak dikunci"
"Hyuck" Mark menyembulkan kepalanya di sela pintu. Haechan tersenyum saat tahu siapa yang mengetuk pintu kamarnya.
"Sini hyung masuk" Mark masuk dan mengunci pintu.
"Hyung akan tidur di sini. Doyoung hyung sudah sepakat jika kami bertukar kamar" Haechan menggeser posisi duduknya saat Mark akan duduk di sampingnya padahal di kamar itu ada dua single bed.
Haechan meletakkan ponselnya dan beralih memeluk Mark.
"Hyung" Haechan mendongak untuk menatap wajah Mark.
"Iya" Mark mengusak rambut Haechan dengan lembut.
"Hyuckie kangen" Mark terkekeh mendengar perkataan Haechan.
"Kalo kamu mau tahu hyung jauh lebih kangen sama kamu" Haechan tersenyum dengan manisnya mendengar Mark berkata demikian.
Jangan heran kalau Haechan begitu manja pada Mark. Mereka adalah sepasang kekasih sejak dua tahun yang lalu. Untuk tanggal pastinya tanyakan langsung pada yang bersangkutan. Tidak ada satupun member NCT yang tahu akan hubungan mereka berdua.
"Hoaaaam. Aku mengantuk Hyung" Haechan melepaskan pelukannya dan memposisikan dirinya untuk tidur. Mark juga ikut berbaring lalu memeluk Haechan erat. Mark memilih untuk tidur satu ranjang saja.
"Chan hyung turn on" Mark menjilat telinga Haechan sambil merapatkan tubuhnya.
Heran baru saja memeluk Haechan seperti itu Mark langsung turn on.
"Tapi besok pagi kita ada acara hyung" Haechan sudah biasa mendengar perkataan Mark yang seperti itu jadi ia sudah tidak kaget lagi.
"Sekali saja Chan. Hyung sangat merindukanmu. Sudah empat bulan kita tidak melakukannya. Hyung benar-benar tersiksa. Harusnya dari bulan lalu hyung ingin menyentuhmu tapi hyung takut jika melukai kakimu" Mark menatap Haechan dengan wajah memelas andalannya.
"Tapi hyu-mmph" Mulut Haechan sudah dibungkam terlebih dahulu dengan bibir Mark sebelum sempat melanjutkan ucapannya.
Mark menekan tengkuk Haechan agar anak itu tidak melepaskan ciumannya. Mark hanya menempelkan bibir mereka, menyampaikan perasaan rindu yang amat sangat mendalam.
Haechan juga mulai menikmatinya. Ia akan jadi manusia munafik jika berkata ia tidak merindukan sentuhan Mark. Haechan rindu akan lumatan Mark pada bibirnya, hisapan dan gigitan Mark pada tubuhnya, remasan tangan Mark pada bokongnya bahkan kejantanan Mark yang mengobrak-abrik lubangnya.
Ciuman mereka makin kesini makin panas. Mark mulai menghisap sesekali melumat bibir atas dan bawah milik Haechan. Tangannya pun tak tinggal diam, mulai bergerak liar di tubuh Haechan.
"Nggh" Haechan melenguh saat Mark menggigit bibir bawahnya dan meremas bokongnya secara bersamaan.
Haechan membuka mulutnya memberikan Mark ruang untuk mengekplorasi rongga mulutnya. Tangan Haechan pun sudah bertengger manis di leher milik Mark. Haechan bisa merasakan di bawah sana jika kejantanan Mark sudah menggembung.
KAMU SEDANG MEMBACA
This is about Donghyuck
FanfictionMarkhyuck, Jihyuck, Jaemhyuck dan Nohyuck. ps: beberapa part awal isinya random.