TaeyongXHaechan

26K 1.1K 18
                                    

   Teng.. Teng.. Teng..

Denting lonceng terdengar oleh seluruh siswa di sekolah tersebut. Tampak senyum ceria terpatri pada wajah mereka karena terbebas dari rasa bosan yang seakan tak ada akhirnya. Tak terkecuali murid yang bernama Haechan yang langsung membereskan bukunya ke dalam tas dan mengambil sebuah novel yang akan dibawanya pergi ke taman belakang sekolah.

Ya, disinilah ia berada sekarang di tempat favoritnya. Haechan selalu menghabiskan jam istirahatnya disini untuk membaca buku atau hanya sekedar bersantai. Dia tidak pernah menggunakan jam istirahatnya untuk makan dikantin. Jika Haechan ditanya oleh temannya kenapa ia tidak pernah makan dikantin ia akan menjawab masih kenyang karena tadi pagi sudah sarapan. Sebenarnya ada alasan lain yang membuat anak itu tidak pernah pergi ke lain tempat selain ke taman yang ada di belakang sekolahnya ini.

Saat ia sedang asyik membaca novel yang ada ditangannya tiba-tiba datang suara yang mengagetkannya. "Boleh aku duduk disampingmu?" Tanya laki-laki tampan yang memamerkan senyum manisnya.

"Eh kau jelek! Eh nggak-nggak ma-maaf aku tadi refleks" Yang dimintai maaf hanya tersenyum geli melihat Haechan yang latah karena dirinya.

"Jadi apa aku boleh duduk disampingmu?" Ia mengulangi lagi pertanyaannya yang belum dijawab oleh Haechan.

"Ah iya tentu saja boleh" Jawab Haechan sambil tersenyum lebar yang menampakkan sederetan gigi putihnya.

"Namaku Mark Lee. Kelas 11-2" Laki-laki yang kita ketahui bernama Mark tersebut mengulurkan tangannya.

"Haechan. Lee Haechan kelas 11-3" Haechan menjawab sambil membalas uluran tangan Mark.

"Kenapa kau selalu duduk disini sendirian?" Tanya Mark.

"Hah? Dari mana kau tau? Ah jangan-jangan kau selalu mengikutiku ya?" Haechan bertanya dengan raut wajah penuh selidik yang dimata Mark malah terlihat sangat imut.

"Tidak-tidak aku hanya beberapa kali lewat sini dan kau selalu ada disini duduk sendirian" Sanggah Mark.

"Ya kau benar, aku memang selalu duduk disini karena tempat ini jauh dari keramaian dan sangat nyaman duduk di bawah pohon yang rindang seperti ini"

"Apa kau tidak merasa bosan?" Tanya Mark lagi.

"Tidak. Aku merasa berada di duniaku sendiri"

Lama mereka bicara mulai dari hal yang penting sampai tidak penting.
"Tak terasa ternyata jam istirahat sudah hampir habis. Apa kau tak mau kembali ke kelas?" Mark bicara sembari melihat arlojinya.

"Benarkah? Kita terlalu asyik mengobrol. Ya maulah. Ayo kita sama-sama ke kelas" Jawab Haechan sambil berdiri.

Saat sedang jalan bersama menuju kelas yang terletak bersebelahan, mereka tidak menyadari ada sepasang mata yang memandang mereka tajam dari kejauhan.

🍂


Bel pulang sekolah berbunyi. Semua murid berhamburan keluar kelas seperti anak ayam. Tapi lain halnya dengan murid yang satu ini, Haechan. Tampak dia yang masih duduk manis dibangkunya seperti sedang menunggu seseorang datang untuk mengajaknya pulang. Ternyata memang benar, tak berapa lama datang seseorang dengan memasang wajah datar menatap Haechan dengan intens. Yang ditatap hanya mampu diam dengan raut muka yang seakan-akan ingin mengatakan kenapa kau menatapku seperti itu? apa aku telah melakukan kesalahan?

Karena memang biasanya Taeyong tidak seperti itu. Ia akan datang menemui kekasihnya dengan senyum yang bahkan tidak pernah pudar. Ya, Haechan adalah kekasih Taeyong. Mereka berdua sudah menjalin hubungan sejak satu tahun yang lalu. Tapi mereka tidak pernah memberitahu siapapun. Taeyong saat ini duduk di kelas 12-1.

"Siapa pria itu?" Tanya Taeyong dengan nada sinis.

"Pria yang mana?" Haechan yang masih belum mengerti keadaan hanya bisa berharap kekasihnya segera kembali seperti biasanya.

"Jangan pura-pura tidak mengetahuinya!" Bentak taeyong yang sudah duduk di meja di depan Haechan. Rasanya sudah mau menetes saja air mata haechan jika ia tidak menahannya. Ia masih berpikir siapa pria yang dimaksud oleh Taeyong sampai membuatnya marah pada Haechan. Seketika haechan langsung ingat siapa pria yang dimaksud oleh taeyong.

"Apakah Mark pria yang hyung mak-maksud?" Haechan hanya mampu menundukkan kepalanya sambil memainkan jari tangannya. Tangan Taeyong terulur untuk mendongakkan wajah Haechan.

"Kenapa kau bisa bersamanya?" Tanya Taeyong dengan suara yang lebih lembut.

"Sama seperti biasanya aku duduk ditaman belakang tiba-tiba Mark datang dan kami mengobrol hanya itu saja. Kami jalan bersama karena kelas aku dan Mark sebelahan" Mata Haechan mulai berkaca-kaca setelah menjelaskan. Taeyong membawa Haechan kepelukannya. Ia bisa merasakan bajunya mulai basah karena pemuda yang sedang dipelukannya ini menangis terlihat dari punggungnya yang bergetar.

"Maafkan aku" Taeyong mengusap punggung Haechan yang menggelengkan kepalanya sebagai jawaban atas perkataan Taeyong.

"Bukan kau yang salah, aku tidak seharusnya seperti itu" Haechan membuka suaranya walau masih membenamkan wajahnya di dada Taeyong.

"Maafkan aku karena selama ini aku tidak pernah menghabiskan waktu bersamamu saat disekolah. Kau selalu sendirian di taman belakang sedangkan aku selalu bersenang-senang dengan temanku. Dan aku egois karena marah kepadamu saat kau bersama Mark. Aku janji besok aku akan bersamamu dan seterusnya saat jam istirahat jika tidak ada hal yang sangat penting. Aku mencintaimu Lee Haechan" Haechan mengangkat kepalanya untuk menatap mata Taeyong dan tersenyum dengan sangat manis.

"Aku senang jika kau sudah mengetahui perasaanku walau aku harus menunggu hampir satu tahun. Aku juga mencintaimu Lee Taeyong"

Taeyong mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Haechan dan mendaratkan bibirnya ke bibir Haechan. Taeyong merasakan lembut bibir Haechan.

Gimana? Abstrak ya:v
Nggak minta yang muluk-muluk kok cuman minta vomment-nya aja:)

This is about DonghyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang