.
[REMAKE]
Disclaimer:
Vkook- Quiet © rirae_res
.
Sialan! Sialan! Sialan!
Kalau kalian mau tahu, itulah yang selalu aku ucapkan setiap saat.
Oh tentu saja. Memangnya apa yang harus aku syukuri dari mempunyai seorang istri-- tunggu dulu, tapi dia pria. Lee Donghyuck namanya. Jika kalian membayangkan dia adalah pemuda manis dengan sifat lemah lembut, salah besar!
Si sialan Lee itu bar-bar, ya meskipun tidak binal. Tapi sungguh! Dia tidak tahu sopan santun-- terkadang. Seperti bukan dari keluarga terpandang saja!
Lee Donghyuck terikat denganku karena sebuah perjodohan sialan. Oke, sudah berapa kali aku mengatakan sialan?
Dia tidak bisa memasak, merapikan rumah atau bahkan tampil menawan. Dia hanya si gendut dengan kaos putih dan levis hitam. Monoton sekali. Ah tapi sekarang dia mulai memakai pakaian yang berwarna dan modis, aku suka.
Nah kan, sudah kubilang dia tidak sopan. Lihat, bahkan sekarang dia baru pulang dengan lebam di mana-mana. Dan hell! Ini jam sebelas malam.
"Dari mana kau?"
Kulihat dia sedikit berjingit, terkejut mungkin. Lalu dia memutar matanya malas.
"Bukan urusanmu!"
"Kau istriku!"
Sedikit membentak untuk membuatnya berbalik, tapi lihat! Dia hanya melengos pergi.
Aku tidak mengerti kenapa keluargaku setuju dengan perjodohan ini, padahal perusahaan dia jauh di bawah kami. Benar-benar takdir buruk.
•••
Pukul tujuh malam.
Aku baru sampai rumah. Kulihat si bar-bar itu keluar dari dapur, pasti sudah makan.
Aku berjalan menuju kamar kami. Dia sudah berbaring menyamping-- membelakangiku. Istri macam apa itu? Ck, bahkan aku belum makan. Dan oh! Aku baru menyadari warna rambutnya merah. Beruntung aku suka warna merah.
"Aku tidak mengerti kenapa keluargaku setega ini padaku?"
Dia tidak berbalik sama sekali tapi menjawab dengan lirih. "Membiarkanku hidup dengan makhluk sepertimu. Ck! Kau sudah sering mengatakannya bodoh!"
Oh, sudah hafal rupanya. Aku memilih tidak peduli dan berjalan menuju ruang makan. Dapat aku lihat pelayan tengah membersihkan bekas makan si sialan.
"Ck! Apa dia benar-benar tidak punya bakat? Bahkan memasak pun harus mengandalkan pelayan."
Bibi Choi mengangkat wajahnya. Dia tersenyum lembut. Ah, jadi rindu eomma.
"Tak apa tuan, ini kan memang sudah tugas saya."
Aku mengangguk dan mulai makan. Hm, sepertinya resep baru. Bahkan ada banyak tomat, ah bibi memang yang paling tahu kesukaanku.
•••
Kami masih berbaring. Dia tetap membelakangiku sepanjang malam. Dan pagi ini aku juga terbangun dengan punggungnya yang pertama kali aku lihat.
"Kalau kau sedikit mengurangi sifat burukmu itu dan jadi manis, aku mungkin bisa mulai menyukaimu dan melupakan Somi."
KAMU SEDANG MEMBACA
This is about Donghyuck
FanfictionMarkhyuck, Jihyuck, Jaemhyuck dan Nohyuck. ps: beberapa part awal isinya random.